Rabu, 08 Desember 2010
selamat tahun baru hijriyah 1 muharram 1432 H
"Dalam hidup janganlah pernah berharap kepada mahluk, sebab hanya Alloh SWT yang mampu mewujudkan harapan, tapi lakukanlah dengan tujuan baik, Insya Alloh terbuka jalan kemudahan"
Senin, 06 Desember 2010
cinta vs sekolah
12.03.2010 by Public Relation in Cinta Dan Remaja
Terpanah asmara memang menyenangkan. Tatkala sang cupid cinta telah memanahkan busurnya, tidak ada yang bisa menduga kemana ujungnya. Membicarakan tentang cinta memang tidak akan habisnya, mulai dari zaman Adam dan Hawa hingga zaman Galih dan Ratna. Setiap orang mempunyai pengertian cinta yang berbeda-beda.
Namun bagaimana jika rasa cinta itu hadir ketika masih berstatus anak sekolah? Ya, anak sekolah yang masih lekat dengan aturan-aturan. Anak sekolah berarti masih menyandang status siswa, baik siswa Sekolah Menengah Pertama maupun siswa Sekolah menengah Atas. Syukur-syukur orang tua menerapkan kebebasan bertanggung jawab di keluarga. Jika tidak, apa jadinya cinta yang sudah terlanjur ada kepada si dia? Bagaimana ya menyelaraskan antara cinta dan sekolah?
Sebagian orang tua ada yang menetapkan aturan “tidak boleh berpacaran sebelum usia tujuh belas tahun”. Hal ini dimaksudkan bukan untuk membatasi pergaulan anak-anak, namun lebih kepada tugas belajar si anak pada usia sekolah yang tidak ingin terabaikan. Idealnya kehadiran sang kekasih akan menjadi sesuatu penyemangat untuk diri Anda. Bisa menjadi bahan perhatian, jika kehadiran sang kekasih membawa perubahan ke arah yang baik, maka cinta yang dialami adalah cinta yang positif. Cinta semacam ini sudah sepantasnya untuk diteruskan. Mengerjakan tugas bersama dengan sang kekasih hati, bertukar pikiran seputar permasalahan pembelajaran di sekolah serta saling menyemangati untuk menjadi yang terbaik. Jangan sampai perasaan yang amat istimewa itu justru menjauhkan dari yang namanya prestasi.
Karena jika keadaannya seperti ini barangkali jalur cinta yang dilalui berada pada jalur cinta yang salah. Untuk permasalahan yang satu ini ada baiknya meninjau kembali perasaan cinta kepada si dia. Untuk apa jika seandainya perasaan cinta tersebut justru tidak bisa menjadi penyemangat untuk menjadi lebih baik? Bukankah cinta yang indah diharapkan mengukir prestasi yang indah pula? Perasaan cinta sampai kapanpun tidak akan pernah salah, namun barangkali pemahaman akan cinta yang salah dalam pelaksanaannya. Tinggal bagaimana menyikapinya.
Jika melihat pergaulan remaja pada zaman sekarang, penanaman ilmu dari keluarga sudah sepantasnya diterapkan oleh orang tua. Sebagai orang tua juga harus bijak melihat dan memperhatikan perkembangan remaja. Mengekang terlalu keras juga pada akhirnya berdampak tidak baik untuk anak. Ketika anak sudah mengenal cinta di bangku sekolah, biarkan mereka menikmati rasa tersebut. Namun ada batasan-batasan yang mesti diberikan. Semisal, tidak boleh pulang lebih dari jam sembilan malam, nilai pelajaran sekolah harus tetap bagus atau bahkan boleh mengenal cinta namun harus rangking di sekolah. Memperhatikan siapa teman-teman bermain anak, di lingkungan permainan yang seperti apa, ini penting dilakukan agar remaja tidak salah pergaulan. Ketika orang tua memberi kepercayaan dan kebebasan, maka jagalah dengan baik. Nah, sudah bisa untuk menyelaraskan antara cinta dan sekolah kan? Cinta tetap berjalan, prestasi juga tetap cemerlang.
Terpanah asmara memang menyenangkan. Tatkala sang cupid cinta telah memanahkan busurnya, tidak ada yang bisa menduga kemana ujungnya. Membicarakan tentang cinta memang tidak akan habisnya, mulai dari zaman Adam dan Hawa hingga zaman Galih dan Ratna. Setiap orang mempunyai pengertian cinta yang berbeda-beda.
Namun bagaimana jika rasa cinta itu hadir ketika masih berstatus anak sekolah? Ya, anak sekolah yang masih lekat dengan aturan-aturan. Anak sekolah berarti masih menyandang status siswa, baik siswa Sekolah Menengah Pertama maupun siswa Sekolah menengah Atas. Syukur-syukur orang tua menerapkan kebebasan bertanggung jawab di keluarga. Jika tidak, apa jadinya cinta yang sudah terlanjur ada kepada si dia? Bagaimana ya menyelaraskan antara cinta dan sekolah?
Sebagian orang tua ada yang menetapkan aturan “tidak boleh berpacaran sebelum usia tujuh belas tahun”. Hal ini dimaksudkan bukan untuk membatasi pergaulan anak-anak, namun lebih kepada tugas belajar si anak pada usia sekolah yang tidak ingin terabaikan. Idealnya kehadiran sang kekasih akan menjadi sesuatu penyemangat untuk diri Anda. Bisa menjadi bahan perhatian, jika kehadiran sang kekasih membawa perubahan ke arah yang baik, maka cinta yang dialami adalah cinta yang positif. Cinta semacam ini sudah sepantasnya untuk diteruskan. Mengerjakan tugas bersama dengan sang kekasih hati, bertukar pikiran seputar permasalahan pembelajaran di sekolah serta saling menyemangati untuk menjadi yang terbaik. Jangan sampai perasaan yang amat istimewa itu justru menjauhkan dari yang namanya prestasi.
Karena jika keadaannya seperti ini barangkali jalur cinta yang dilalui berada pada jalur cinta yang salah. Untuk permasalahan yang satu ini ada baiknya meninjau kembali perasaan cinta kepada si dia. Untuk apa jika seandainya perasaan cinta tersebut justru tidak bisa menjadi penyemangat untuk menjadi lebih baik? Bukankah cinta yang indah diharapkan mengukir prestasi yang indah pula? Perasaan cinta sampai kapanpun tidak akan pernah salah, namun barangkali pemahaman akan cinta yang salah dalam pelaksanaannya. Tinggal bagaimana menyikapinya.
Jika melihat pergaulan remaja pada zaman sekarang, penanaman ilmu dari keluarga sudah sepantasnya diterapkan oleh orang tua. Sebagai orang tua juga harus bijak melihat dan memperhatikan perkembangan remaja. Mengekang terlalu keras juga pada akhirnya berdampak tidak baik untuk anak. Ketika anak sudah mengenal cinta di bangku sekolah, biarkan mereka menikmati rasa tersebut. Namun ada batasan-batasan yang mesti diberikan. Semisal, tidak boleh pulang lebih dari jam sembilan malam, nilai pelajaran sekolah harus tetap bagus atau bahkan boleh mengenal cinta namun harus rangking di sekolah. Memperhatikan siapa teman-teman bermain anak, di lingkungan permainan yang seperti apa, ini penting dilakukan agar remaja tidak salah pergaulan. Ketika orang tua memberi kepercayaan dan kebebasan, maka jagalah dengan baik. Nah, sudah bisa untuk menyelaraskan antara cinta dan sekolah kan? Cinta tetap berjalan, prestasi juga tetap cemerlang.
a hen
A hen is kind of bird and include into omnivora who property people in the village, alive everywhere if any food and drink in there except in water because hen always does not swim. There are many kind of hen ; broiler, layer,pet,etc.
Hen has two legs,two wing for fly but can not high fly too,has cock’s comb. Behaviour of hen is can produce egg althought only one egg, and then to defend survival; if the han afraid of snake so it seldom go to field, and usually eat locust,hulled rice and leaf. Habit of hen is likes to live in village. Charateristic of hen is need oxygen to lieves, sometimes a hen bite the foot of people who hurt the son’s.
Hen has two legs,two wing for fly but can not high fly too,has cock’s comb. Behaviour of hen is can produce egg althought only one egg, and then to defend survival; if the han afraid of snake so it seldom go to field, and usually eat locust,hulled rice and leaf. Habit of hen is likes to live in village. Charateristic of hen is need oxygen to lieves, sometimes a hen bite the foot of people who hurt the son’s.
10 dosa besar
10 DOSA BESAR
USTADZ YUSUF MANSUR MERANGKUM DOSA-DOSA YANG ADA.
1. SYIRIK, MENYEKUTUKAN ALLAH SWT
2. MENINGGALKAN SHOLAT.
3. DURHAKA TERHADAP ORANG TUA.
4. ZINA.
5. HARTA HARAM,REJEKI HARAM.
6. MINUM-MINUMAN KERAS,MABUK-MABUKKAN
7. MEMUTUSKAN TALI SILATURRAHIM.
8. BERBUAT KEBOHONGAN,SAKSI PALSU.
9. KIKIR,PELIT.
10. GHIBBAH,BERGUNJING.
ALLAH AKAN MAHA PENGAMPUN BAGI HAMBANYA YANG BERTOBAT DENGAN TOBAT YANG SESUNGGUHNYA .
USTADZ YUSUF MANSUR MERANGKUM DOSA-DOSA YANG ADA.
1. SYIRIK, MENYEKUTUKAN ALLAH SWT
2. MENINGGALKAN SHOLAT.
3. DURHAKA TERHADAP ORANG TUA.
4. ZINA.
5. HARTA HARAM,REJEKI HARAM.
6. MINUM-MINUMAN KERAS,MABUK-MABUKKAN
7. MEMUTUSKAN TALI SILATURRAHIM.
8. BERBUAT KEBOHONGAN,SAKSI PALSU.
9. KIKIR,PELIT.
10. GHIBBAH,BERGUNJING.
ALLAH AKAN MAHA PENGAMPUN BAGI HAMBANYA YANG BERTOBAT DENGAN TOBAT YANG SESUNGGUHNYA .
jamur
Pembibitan merupakan tahapan budidaya yang memerlukan ketelitian tinggi karena harus dilakukkan dalam kondisi steril dengan menggunakan bahan dan peralatan khusus.
Mereka yang tdk memiliki sarana lengkap, minim pengalaman, dan kurang ketelitian, sebaiknya membeli bibit dari produsen yang khusus menyediakannya.
Dalam kegiatan pembibitan dikenal dengan istilah pembiakan tahap pertama, pembiakan tahap kedua, pembiakan tahap ketiga dan pembiakan tahap keempat.
* Pembiakan tahap pertama >> biakan murni >> F.0
* Pembiakan tahap ke dua >> bibit sub.kultur >> F.1
* Pembiakan tahap ke tiga >> bibit induk >> F.2
* Pembiakan tahap ke empat >> bibit semai >> F.3
Penjelasan tentang bibit jamur.
Pembiakan tahap pertama (f.0) menghasilkan kultur murni, yaitu sebuah media khusus berisi miselium jamur yang sdh teruji sifat unggulnya, misalkan berukuran besar dan berproduktivitas tinggi. Kultur murni inilah yang digunakan untuk menghasilkan biakan tahap kedua (f.1) (subb.kultur) dan ketiga (f.2)(bibit induk).
Ada empat tahap yang dilakukkan dalam pembuatan kultur murni yaitu pembuatan media, pemilihan induk, isolasi dan inkubasi.
Pembiakan tahap kedua (f.1) (dengan istilah bibit sub.kultur) bertujuan memperbanyak miselium jamur yang berasal dari biakan murni. Pada dasarnya, langkah-langkah yang dilakukkan dipembiakan (f.1) tidak berbeda dengan pembiakan (f.0), meliputi penyiapan bahan, inokulasi dan inkubasi. Hanya media yg digunakan berbeda.
Media untuk pembiakan (f.1) harus memenuhi persyaratan ideal pertumbuhan miselium jamur yaitu banyak mengandung unsur C (karbon) dan bentuk karbohidrat, unsur N (nitrogen) dalam bentuk amonium dan unsur Ca (kalsium) yang berfungsi menetralkan asam oxalat yang dikeluarkan miselium. Oleh karena itu, media dengan bahan campuran serbuk kayu dan biji-bijian dianggap lebih baik karena kandungan unsur-unsur yang dibutuhkan jamur lebih lengkap dibandingkan dengan yang berbahan serbuk kayu saja.
Pembiakan tahap ke tiga (f.2) bertujuan sama yaitu untuk memperbanyak miselium jamur yang berasal dari pembiakan (f.1). Media yang digunakan sama termasuk langkah kerjanya.
Pembiakan tahap ke empat (f.3) atau disebut juga bibit semai / baglog / media tanam, bertujuan adalah untuk menumbuhkan jamur. Media yang digunakan serbuk kayu, dedak, CaCO3, CaSO4 dan bahan pendukung lainnya
Mereka yang tdk memiliki sarana lengkap, minim pengalaman, dan kurang ketelitian, sebaiknya membeli bibit dari produsen yang khusus menyediakannya.
Dalam kegiatan pembibitan dikenal dengan istilah pembiakan tahap pertama, pembiakan tahap kedua, pembiakan tahap ketiga dan pembiakan tahap keempat.
* Pembiakan tahap pertama >> biakan murni >> F.0
* Pembiakan tahap ke dua >> bibit sub.kultur >> F.1
* Pembiakan tahap ke tiga >> bibit induk >> F.2
* Pembiakan tahap ke empat >> bibit semai >> F.3
Penjelasan tentang bibit jamur.
Pembiakan tahap pertama (f.0) menghasilkan kultur murni, yaitu sebuah media khusus berisi miselium jamur yang sdh teruji sifat unggulnya, misalkan berukuran besar dan berproduktivitas tinggi. Kultur murni inilah yang digunakan untuk menghasilkan biakan tahap kedua (f.1) (subb.kultur) dan ketiga (f.2)(bibit induk).
Ada empat tahap yang dilakukkan dalam pembuatan kultur murni yaitu pembuatan media, pemilihan induk, isolasi dan inkubasi.
Pembiakan tahap kedua (f.1) (dengan istilah bibit sub.kultur) bertujuan memperbanyak miselium jamur yang berasal dari biakan murni. Pada dasarnya, langkah-langkah yang dilakukkan dipembiakan (f.1) tidak berbeda dengan pembiakan (f.0), meliputi penyiapan bahan, inokulasi dan inkubasi. Hanya media yg digunakan berbeda.
Media untuk pembiakan (f.1) harus memenuhi persyaratan ideal pertumbuhan miselium jamur yaitu banyak mengandung unsur C (karbon) dan bentuk karbohidrat, unsur N (nitrogen) dalam bentuk amonium dan unsur Ca (kalsium) yang berfungsi menetralkan asam oxalat yang dikeluarkan miselium. Oleh karena itu, media dengan bahan campuran serbuk kayu dan biji-bijian dianggap lebih baik karena kandungan unsur-unsur yang dibutuhkan jamur lebih lengkap dibandingkan dengan yang berbahan serbuk kayu saja.
Pembiakan tahap ke tiga (f.2) bertujuan sama yaitu untuk memperbanyak miselium jamur yang berasal dari pembiakan (f.1). Media yang digunakan sama termasuk langkah kerjanya.
Pembiakan tahap ke empat (f.3) atau disebut juga bibit semai / baglog / media tanam, bertujuan adalah untuk menumbuhkan jamur. Media yang digunakan serbuk kayu, dedak, CaCO3, CaSO4 dan bahan pendukung lainnya
sholat tempat terkabulnya do'a
lebaran 1431 tiba, waktu mudikpun tiba. saya mudik bersama kedua anakku, malam terakhir sebelum berangkat, saya sholat malam, saya berdoa supaya saya bisa mudik, saya mudik hari kedua lebaran ke kota asal, dengan lama perjalanan semalam penuh ( 12 jam ), saat mudik saya hanya dana untuk berangkat saja, saya berprasangka bahwa allah mentakdirkan saya dan anak saya mudik, berarti allah pula ya akan memberikan ongkos untuk kembali lagi ke jakarta, saya hanya berkeyakinan bahwa allah nanti akan memulangkan saya ke jakarta, mengingat untuk balik ke jakarta saya tidak ada ongkos untuk itu, yang saya fikirkan yang penting saya bertemu kedua orang tua di kampung, soal kembali ke jakarta biar allah yang atur -. saat akan kembali ke jakarta tiba, tiba tiba saudara saya mengajak bareng ke jakarta sama sama. Ini jawaban atas doa yang saya panjatkan, allah membalas dengan cara yang tak terencanakan olehku.
sholat tempat terkabulnya do'a
lebaran 1431 tiba, waktu mudikpun tiba. saya mudik bersama kedua anakku, malam terakhir sebelum berangkat, saya sholat malam, saya berdoa supaya saya bisa mudik, saya mudik hari kedua lebaran ke kota asal, dengan lama perjalanan semalam penuh ( 12 jam ), saat mudik saya hanya dana untuk berangkat saja, saya berprasangka bahwa allah mentakdirkan saya dan anak saya mudik, berarti allah pula ya akan memberikan ongkos untuk kembali lagi ke jakarta, saya hanya berkeyakinan bahwa allah nanti akan memulangkan saya ke jakarta, mengingat untuk balik ke jakarta saya tidak ada ongkos untuk itu, yang saya fikirkan yang penting saya bertemu kedua orang tua di kampung, soal kembali ke jakarta biar allah yang atur -. saat akan kembali ke jakarta tiba, tiba tiba saudara saya mengajak bareng ke jakarta sama sama. Ini jawaban atas doa yang saya panjatkan, allah membalas dengan cara yang tak terencanakan olehku.
ALLah maha mendengar
Allah memang maha mendengar semua Doa dan harapan umatnya, Subhannallah tidak pernah terbayangkan bisa mendapatkan rezeki setelah bersedekah, sebelumnya saya sering melewati Sebuah Masjid jika ingin pulang ke rumah orangtua saya dan saya berniat sekali untuk bersedekah tetapi blm kesampaian, maka hari sabtu saya pulang dan melewati Masjid tersebut akhirnya saya bersedekah 50.000 subhannAllah malam saya terima kabar dari calon suami saya bahwa dia diberikan uang untuk keperluan kami menikah sebesar 500.000, saya hanya berucap syukur Alhamdulillah ternyata saya juga mengalami hal yg pernah dirasakan oleh orang2 yg pernah bersedekah, saya semakin percaya Allah maha mendengar apa yang qt selalu mohon.
semoga Allah selalu memberikan kebaikan dann keberkahan kepada qt semua Amien.
semoga Allah selalu memberikan kebaikan dann keberkahan kepada qt semua Amien.
eling2 umat
Eling-eling umat, muslimin muslimat
mari kita menegakkan sholat fardhu
sudah kewajiban kita di dunia
perbekalan pulang menuju akhirat
Allahu robbuna…
sholat kami tak sempurna
sering kami lalai di saat tengah menghadap
apa yang terucap tiada terasa di hati
disibukkan fikir dunia yang tak pernah habis
Eling-eling umat, muslimin muslimat
mari kita menegakkan sholat fardhu sudah kewajiban kita di dunia
perbekalan pulang menuju akhirat
ya RabbulIzzati…
kamilah hamba yang fakir
fakir akan iman, ilmu, amalan ibadah
apa yang dibawa jikalau Engkau memanggil
Tak cukuplah bekal menghadap
Engkau Ya Robbi
Eling-eling umat muslimin muslimat
mari kita menegakkan sholat fardhu
sudah kewajiban kita di dunia
perbekalan pulang menuju akhirat
Ya Allah Ya Rabbi… beri ampun kami
Hamba yang tertipu… dunia fana ini
Bagaimanalah nasib hamba yang amat merugi
Mendamba CintaMu sedang amalan sedikit
Jangankan yang sunnah, banyaknya amal ibadah
Shalat fardhu saja kadang hanya waktu sisa.
mari kita menegakkan sholat fardhu
sudah kewajiban kita di dunia
perbekalan pulang menuju akhirat
Allahu robbuna…
sholat kami tak sempurna
sering kami lalai di saat tengah menghadap
apa yang terucap tiada terasa di hati
disibukkan fikir dunia yang tak pernah habis
Eling-eling umat, muslimin muslimat
mari kita menegakkan sholat fardhu sudah kewajiban kita di dunia
perbekalan pulang menuju akhirat
ya RabbulIzzati…
kamilah hamba yang fakir
fakir akan iman, ilmu, amalan ibadah
apa yang dibawa jikalau Engkau memanggil
Tak cukuplah bekal menghadap
Engkau Ya Robbi
Eling-eling umat muslimin muslimat
mari kita menegakkan sholat fardhu
sudah kewajiban kita di dunia
perbekalan pulang menuju akhirat
Ya Allah Ya Rabbi… beri ampun kami
Hamba yang tertipu… dunia fana ini
Bagaimanalah nasib hamba yang amat merugi
Mendamba CintaMu sedang amalan sedikit
Jangankan yang sunnah, banyaknya amal ibadah
Shalat fardhu saja kadang hanya waktu sisa.
lebaran 2010
Kita semua pasti sering kebingungan ketika bulan puasa hampir habis, entah bingung karena kehilangan pahala yang berlipat ganda, bingung karena mendekati hari yang sangat dinanti-nantikan dalam hidup dan entah bingung karena belum punya baju baru untuk menyongsong hari lebaran. Alasan terakhir inilah yang sering dibincangkan oleh setiap orang apalagi kaum muda, rasanya sedih, malu kepada temam-temannya apabila tidak dibelikan baju dan celana yang baru, itupun harus dari toko atau supermall yang harganya mahal (maklum namanya juga anak muda). Namun hal itu berbalik 180 derajat,berbeda dengan kondisiku pada saat itu.
Kejadian ini bermula pada beberapa hari menjelang lebaran, rabu tanggal 08 september 2010, dua hari sebelum hari kemenangan tiba. Pada saat pagi hari setelah jamaah sholat subuh di musholla dekat rumahku, aku bertemu temanku dalam perjalanan pulang ke rumah, kemudian dia bertanya kepadaku “syaiful kamu sudah beli baju?”,ya aku jawab aja belom, “lalu kapan belinya?”kata temanku,”besok”jawabku, setelah lama berbincang-bincang dengannya, kemudian aku pun pulang kerumah, setibanya dirumah aku langsung pegang HaPe, yang biasanya lihat ada EsEmEs apa tidak, atau biasamya dengerin lagu-lagu pop, namun untuk hari ini sangat ber beda, yaitu dengerin ceramah agama siraman qalbu rahani oleh ustadz yusuf mansyur dari jawa barat, yang berjudul AKHIR RAMADHAN, disitu saya memperoleh sesuatu pelajaran yang mengajak saya untuk berfikir, ustadz yusuf mengatakan bahwa manusai sangat berbeda dengan hewan dan tumbuhan, bukan hanya dilihat dari fisiknya saja namun dari berbagai sisi juga tampak sangat jelas, buktinya bahwa ketika ramadhan beranjak pergi menangislah alam semesta karena satu-persatu rahmat ALLAH mulai menipis, perlahan pintu neraka kembali di buka. Sebuah transisi simbolik telah berlangsung; transisi dari bulan yang suci beralih ke bulan-bulan biasa yang tak jarang diisi oleh tipu daya. Bulan-bulan biasa dimana hati-hati kembali terpikat dan layu dalam racum dosa-dosa. Namun semua itu akan dapat di tampik jika saja prosesi tiga puluh hari di bulan ramadhan, itulah yang membuat saya tidak berfikir untuk beli baju dan segala macam yang lainnya, akan tetapi persiapan iman lebih penting daripada baju dsb.
Malam takbir telah datang, semua umat manusia bersuka cita, di nyalakanlah kembang api sebagai tanda penyambutan dan kegembiraan, hari lebaran telah tiba, sayapun mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk hari itu, kemudian saya pergi ke masjid untuk sholat idul fitri, setibanya disana saya tidak berkumpul dengan teman-teman ku, akan tetapi kakiku langsung ku tujukan ke dalam masjid untuk ikut menyuarakan panggilan sekaligus pujian suci yang diadakan sekali dalam setahun, setelah romo kyai masuk masjid, sebelum sholat idul fitri dimulai beliau menyampaikan pesan singkat kepada para jama’ah, untuk tidak ngebut dalam hal mengendarai sepeda motor, terutama bagi anak muda, karena banyak sekali kecelakaan maut terjadi di hari lebaran, beliau merasa perihatin.
Setelah sholat idul fitri selesai, para jamaahpun langsung berjabatangan untuk meminta ma’af atas segala kesalahan yang pernah dilakukan selama ini, yang paling mengesankan bagi saya adalah setelah keluar dari masjid aku melihat sesuatu yang beda, tidak seperti biasa, wajah mereka sangat anggun, indah, menawan, seolah-olah tak tampak wajah sedih, murung, prihatin, putus asa,semuanya berseri-seri, bersenyum indah, sangat berbeda dengan kebiasaan sehari-hari. Lebaran menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap, memang banyak peristiwa yang seharusnya bisa saya bagikan seperti bersilaturrahim ke rumah kerabat, teman sekolah, saudara dari ayah, saudara dari ibu dan banyak peristiwa lainnya,akan tetapi saya punya satu peristiwa di hari lebaranyang saya rasa wajib untuk saya kabarkan kepada anda yang sedang membaca, yakni
Di malam yang ramai, aku dan musa pulang dari selaturohmi guru-guru SMA. Di tengah perjalanan kita mampir di masjid, untuk melakukan ibadah sholat isak berjamaah di masjid jami’ wuluhan. Setelah sholat kita bertemu dengan dua orang yang mau pulang ke Surabaya, orang itu kebingungan karena meraka mau pulang tidak ada bis yang lewat. Tanpa basa basi orang itu menghampiri kita, orang tersebut meminta tolong untuk di antarkan ke terminal Ambulu. Tanpa basa basi kita mau menolongnya, ahirnya kita mengantar ke dua orang tersebut ke terminal. Ternyata setelah sampai disana bisnya sudah tidak menerima penumpang, tapi setelah itu aku dan musa menghampiri kedua orang tersebut untuk pergi ke tempat persimpangan bis yang agak jauh dari tempat itu. Kami berangkat ke tempat itu, betapa malangnya kami ditengah perjalanan kita kehujanan dan bahan bakar sepedah motor ku mau habis, tapi untungnya sebelum bahan baker sepedah ku habis aku melihat SPBU dan aku langsung menghampiri tempat tersebut untuk mengisi bahan bakar sepedah motor ku yang mau habis. Setelah aku mengisi bahan bakar sepedah motor aku menghampiri musa dan kedua orang tersebut, kami kebingungan karena hujan terus turun tapi tidak lebat, karena hujan tidak terlalu lebat kami melanjutkan perjalanan ketempat pemberhentian bis. Sesampainya disana kami menunggu bis lewat yang jurusan ke Surabaya, berapa menit kemudian kami melihat bis dari arah timur, dan aku langsung melambaikan tangan supaya bis itu berhenti, ke dua orang tersebut pamit kepada kita dan langsung masuk ke dalam bis, sebelum itu mereka menyampaikan kalimat kepada kami yang sangat menggetarkan jiwaku, malam-malam aku dan teman ku mengantar kedua orang tersebut dari masjid jami’ wuluhan ke terminal ambulu, lalu balik lagi ke wuluhan lalu ke balung dan akhirnya sampai juga ke pertigaan rambipuji untuk mencari bis, dan salah seorang yang kami antar untu pulang ke surabaya, mengatakan”SEMOGA CITA-CITANYA CEPAT TERCAPAI”. Suatu ucapan sederhana yang mampu meneteskan air mataku, perasaanku sangat gembira dengan doanya, adalah suatu doa yang selalu ku panjatkan kepada ALLah setiap sholat, yang tak pernah kuduga keluar dari mulutnya sebagai DOA untuk kami, aku pun menagis. Itu adalah doa sekaligus semangat yang membara dalam hatiku, dan aku takkan pernak melupakan doanya kepada ku, seraya aku mendoakannya agar masalahnya cepat selesai, karena yang aku dengar ia punya masalah, setelah ia menaiki bis jurusan surabaya dan meninggalkan kami, kamipun pulang ku rumah kami, wuluhan pada malam hari. Mungkin itu lah kejadian yang sangat takkan saya lupakan sepanjang hidup, silahkan petik sendiri hikmahnya terutama pada akhir cerita. Sekian wassalamualaikum Wr.wb
Kejadian ini bermula pada beberapa hari menjelang lebaran, rabu tanggal 08 september 2010, dua hari sebelum hari kemenangan tiba. Pada saat pagi hari setelah jamaah sholat subuh di musholla dekat rumahku, aku bertemu temanku dalam perjalanan pulang ke rumah, kemudian dia bertanya kepadaku “syaiful kamu sudah beli baju?”,ya aku jawab aja belom, “lalu kapan belinya?”kata temanku,”besok”jawabku, setelah lama berbincang-bincang dengannya, kemudian aku pun pulang kerumah, setibanya dirumah aku langsung pegang HaPe, yang biasanya lihat ada EsEmEs apa tidak, atau biasamya dengerin lagu-lagu pop, namun untuk hari ini sangat ber beda, yaitu dengerin ceramah agama siraman qalbu rahani oleh ustadz yusuf mansyur dari jawa barat, yang berjudul AKHIR RAMADHAN, disitu saya memperoleh sesuatu pelajaran yang mengajak saya untuk berfikir, ustadz yusuf mengatakan bahwa manusai sangat berbeda dengan hewan dan tumbuhan, bukan hanya dilihat dari fisiknya saja namun dari berbagai sisi juga tampak sangat jelas, buktinya bahwa ketika ramadhan beranjak pergi menangislah alam semesta karena satu-persatu rahmat ALLAH mulai menipis, perlahan pintu neraka kembali di buka. Sebuah transisi simbolik telah berlangsung; transisi dari bulan yang suci beralih ke bulan-bulan biasa yang tak jarang diisi oleh tipu daya. Bulan-bulan biasa dimana hati-hati kembali terpikat dan layu dalam racum dosa-dosa. Namun semua itu akan dapat di tampik jika saja prosesi tiga puluh hari di bulan ramadhan, itulah yang membuat saya tidak berfikir untuk beli baju dan segala macam yang lainnya, akan tetapi persiapan iman lebih penting daripada baju dsb.
Malam takbir telah datang, semua umat manusia bersuka cita, di nyalakanlah kembang api sebagai tanda penyambutan dan kegembiraan, hari lebaran telah tiba, sayapun mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk hari itu, kemudian saya pergi ke masjid untuk sholat idul fitri, setibanya disana saya tidak berkumpul dengan teman-teman ku, akan tetapi kakiku langsung ku tujukan ke dalam masjid untuk ikut menyuarakan panggilan sekaligus pujian suci yang diadakan sekali dalam setahun, setelah romo kyai masuk masjid, sebelum sholat idul fitri dimulai beliau menyampaikan pesan singkat kepada para jama’ah, untuk tidak ngebut dalam hal mengendarai sepeda motor, terutama bagi anak muda, karena banyak sekali kecelakaan maut terjadi di hari lebaran, beliau merasa perihatin.
Setelah sholat idul fitri selesai, para jamaahpun langsung berjabatangan untuk meminta ma’af atas segala kesalahan yang pernah dilakukan selama ini, yang paling mengesankan bagi saya adalah setelah keluar dari masjid aku melihat sesuatu yang beda, tidak seperti biasa, wajah mereka sangat anggun, indah, menawan, seolah-olah tak tampak wajah sedih, murung, prihatin, putus asa,semuanya berseri-seri, bersenyum indah, sangat berbeda dengan kebiasaan sehari-hari. Lebaran menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap, memang banyak peristiwa yang seharusnya bisa saya bagikan seperti bersilaturrahim ke rumah kerabat, teman sekolah, saudara dari ayah, saudara dari ibu dan banyak peristiwa lainnya,akan tetapi saya punya satu peristiwa di hari lebaranyang saya rasa wajib untuk saya kabarkan kepada anda yang sedang membaca, yakni
Di malam yang ramai, aku dan musa pulang dari selaturohmi guru-guru SMA. Di tengah perjalanan kita mampir di masjid, untuk melakukan ibadah sholat isak berjamaah di masjid jami’ wuluhan. Setelah sholat kita bertemu dengan dua orang yang mau pulang ke Surabaya, orang itu kebingungan karena meraka mau pulang tidak ada bis yang lewat. Tanpa basa basi orang itu menghampiri kita, orang tersebut meminta tolong untuk di antarkan ke terminal Ambulu. Tanpa basa basi kita mau menolongnya, ahirnya kita mengantar ke dua orang tersebut ke terminal. Ternyata setelah sampai disana bisnya sudah tidak menerima penumpang, tapi setelah itu aku dan musa menghampiri kedua orang tersebut untuk pergi ke tempat persimpangan bis yang agak jauh dari tempat itu. Kami berangkat ke tempat itu, betapa malangnya kami ditengah perjalanan kita kehujanan dan bahan bakar sepedah motor ku mau habis, tapi untungnya sebelum bahan baker sepedah ku habis aku melihat SPBU dan aku langsung menghampiri tempat tersebut untuk mengisi bahan bakar sepedah motor ku yang mau habis. Setelah aku mengisi bahan bakar sepedah motor aku menghampiri musa dan kedua orang tersebut, kami kebingungan karena hujan terus turun tapi tidak lebat, karena hujan tidak terlalu lebat kami melanjutkan perjalanan ketempat pemberhentian bis. Sesampainya disana kami menunggu bis lewat yang jurusan ke Surabaya, berapa menit kemudian kami melihat bis dari arah timur, dan aku langsung melambaikan tangan supaya bis itu berhenti, ke dua orang tersebut pamit kepada kita dan langsung masuk ke dalam bis, sebelum itu mereka menyampaikan kalimat kepada kami yang sangat menggetarkan jiwaku, malam-malam aku dan teman ku mengantar kedua orang tersebut dari masjid jami’ wuluhan ke terminal ambulu, lalu balik lagi ke wuluhan lalu ke balung dan akhirnya sampai juga ke pertigaan rambipuji untuk mencari bis, dan salah seorang yang kami antar untu pulang ke surabaya, mengatakan”SEMOGA CITA-CITANYA CEPAT TERCAPAI”. Suatu ucapan sederhana yang mampu meneteskan air mataku, perasaanku sangat gembira dengan doanya, adalah suatu doa yang selalu ku panjatkan kepada ALLah setiap sholat, yang tak pernah kuduga keluar dari mulutnya sebagai DOA untuk kami, aku pun menagis. Itu adalah doa sekaligus semangat yang membara dalam hatiku, dan aku takkan pernak melupakan doanya kepada ku, seraya aku mendoakannya agar masalahnya cepat selesai, karena yang aku dengar ia punya masalah, setelah ia menaiki bis jurusan surabaya dan meninggalkan kami, kamipun pulang ku rumah kami, wuluhan pada malam hari. Mungkin itu lah kejadian yang sangat takkan saya lupakan sepanjang hidup, silahkan petik sendiri hikmahnya terutama pada akhir cerita. Sekian wassalamualaikum Wr.wb
manfaat tahajjud
Tahajjud Sembuhkan Segala Penyakit
Posted on Monday, 15 October 2007 by alhakim| 28 Comments
“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu.Mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al Isra’: 79)
Mengapa Allah menyuruh kita bangun bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajjud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji?
Sholat Tahajjud, Stress, dan Hormon Kortisol (Hormon Stress)
Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma & doktrin. Prof.Dr.Muhammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” , menyimpulkan jika anda melakukan sholat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas, dan khusyu’ niscaya anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.
Hormon Kortisol Rendah
Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan. Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00 – 3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol (hormon stress) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).
Stress dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stress sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degeneratif kronis (kanker, diabetes,rematik dan lain-lain).
Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’ :79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana sholat tahajjud ke tempat yang terpuji, Allahu’alam (Allah yang Maha Tahu).
Mengapa harus tengah malam?
Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.
Apa rahasia bangun di tenah malam untuk sholat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surah al-Muzzammil ayat 6-7, berbunyi :” Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, InsyaAllah orang yang melaksanakan sholat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas & motivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengensankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, karena suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas karena banyak frekuensi yang mengganggu.
Ini menandakan, bangun di tengah malam dan bersholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur paruh baya ketika berbicara dalam sebuah forum, di mana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang berinteraksi dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya : “Apa kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan satun : “Disiplinkan diri dengan ber sholat tahajjud”.
Meditasi dan Tahajjud
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya.
John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan metode meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah nafas, pergi ke tempat sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan jalan alternafif kepada kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya lewat pelaksanaan sholat malam karena sholat adalah salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan sholat sebagai kewajiban semata, bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak sholat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita.
Padahal untuk melakukan sholat tahajjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah malam kemudian berwudhu (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat, dan sajadah yang bersih.
Posted on Monday, 15 October 2007 by alhakim| 28 Comments
“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu.Mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al Isra’: 79)
Mengapa Allah menyuruh kita bangun bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajjud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji?
Sholat Tahajjud, Stress, dan Hormon Kortisol (Hormon Stress)
Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma & doktrin. Prof.Dr.Muhammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” , menyimpulkan jika anda melakukan sholat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas, dan khusyu’ niscaya anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.
Hormon Kortisol Rendah
Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajjud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahajjud selama 2 bulan. Sholat tahajjud dimulai pukul 2.00 – 3.00 WIB sebanyak 11 roka’at, dengan dua roka’at sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 roka’at. Dan selanjutnya, hormon kortisol (hormon stress) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia, dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).
Stress dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stress sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degeneratif kronis (kanker, diabetes,rematik dan lain-lain).
Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’ :79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana sholat tahajjud ke tempat yang terpuji, Allahu’alam (Allah yang Maha Tahu).
Mengapa harus tengah malam?
Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.
Apa rahasia bangun di tenah malam untuk sholat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surah al-Muzzammil ayat 6-7, berbunyi :” Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, InsyaAllah orang yang melaksanakan sholat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas & motivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengensankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, karena suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas karena banyak frekuensi yang mengganggu.
Ini menandakan, bangun di tengah malam dan bersholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur paruh baya ketika berbicara dalam sebuah forum, di mana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang berinteraksi dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya : “Apa kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan satun : “Disiplinkan diri dengan ber sholat tahajjud”.
Meditasi dan Tahajjud
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya.
John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan metode meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah nafas, pergi ke tempat sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan jalan alternafif kepada kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya lewat pelaksanaan sholat malam karena sholat adalah salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan sholat sebagai kewajiban semata, bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak sholat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita.
Padahal untuk melakukan sholat tahajjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah malam kemudian berwudhu (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat, dan sajadah yang bersih.
dhuha
Dhuha Coffee Ustadz Yusuf Mansyur
Filed Under (News) by yusufmansur on 27-02-2009
bersama :
Ustadz Yusuf Mansur
Silahkan kirimkan
komentar, ulasan,
tambahan materi,
pengalaman, dll ke dhuhacoffee@yahoo.com
Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihii washahbihii ajma’iin. Nastahgfiruka wa natuubu ilaih.
Semoga kita, orang-orang tua kita, anak-anak keturunan kita, saudara-saudara kita, jamaah kita, dan segenap orang-orang yang beriman, semua diampunkan Allah; semua disehatkan Allah; dimenangkan di setiap pertempuran terbuka dengan kuffaar dan syayaathiin; dibukakan banyak jalan rizki yang luas, yang halal, yang barokah; dijadikan saleh salehah diri kita dan anak keturunan kita; istiqamah di urusan-urusan yang sunnah dan bener di urusan yang wajibnya; cinta sama bangun malam, berjamaah, dan baca al Qur’an; hidup mulia dengan hanya bergantung sama Allah saja; baik di urusan rizki, masalah hidup, hajat hidup, penyakit, dan urusan-urusan dunia; bahwa yang kita lakukan sebagai ikhtiar dunia, adalah sebagai ibadah kepada Allah saja, bukan sebagai tujuan. Termasuk di urusan hasilnya. Kita berdoa juga semoga Allah jadikan kita-kita ini termasuk orang-orang yang meyakini janji-janji-Nya, dan menaati apa yang Rasulullah seru; kita lakukan ibadah dengan riang, sebab juga ada begitu banyak kelimpahan Janji Allah dan Rasul-Nya yang membuat kita bersemangat dan enteng dalam menjalani hidup.
Ok, titip-titip doa selalu ya untuk kita semua. Jangan malas-malas berdoa untuk yang lain. Sebab ketika berdoa untuk yang lain, sesungguhnya itulah sedekah kita, dan akan kembali kepada kita. Malaikatlah yang akan mendoakan kita, sebagaimana doa yang kita panjatkan untuk orang lain. Betul-betul rajinin berdoa dan mendoakan yang lain, termasuk untuk negeri kita agar selamat dunia akhirat semua elemen bangsanya.
Saya pribadi berdoa, agar kiranya Allah jadikan website www.wisatahati.com ini benar-benar menjadi salah satu jalan buat kita semua untuk taqarrub ilallaah, mendekatkan diri kita kepada Allah; baik itu kolom smsnya, kolom artikel lepasnya, kolom dhuhaacoffee nya, kolom kuliahonline nya, kolom testimoninya, dan lain-lain kolom yang ada di sini. Semoga Allah jadikan setiap huruf yang ditulis dan dibaca, serta disyiarkan, menjadi saksi di yaumil hisaab, bahwa kita-kita ini pernah berada di jalan yang menuju Jalan-Nya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan kita semua. Kepada Allah semua kita kembalikan.
Washallallahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihii ajma’iin, walhamdulillahi robbil ‘aalamiin.
Dhuha Coffee (bag.1)
by yusufmansur on 25-02-2009
Setiap hari kita hutang dua rakaat Dhuha sama Allah. Hutang sebab kita makai badan & karunia-karunia pemberian Allah. Kalaulah bayarnya pakai uang, niscaya tidak akan ada yang bisa bayar.
Itulah sebab Allah meminta kita shalat dua rakaat sebagai “bayaran” atas segala karunia-Nya kepada kita, dan tiadalah tercatat kita berhutang pada-Nya.
Itulah sebab juga mengapa ada karyawan yang hilang tabungan setelah ia bekerja setahun penuh. Atau sebab mengapa seorang pengusaha hilang penghasilannya selama satu tahun penuh.
Barangkali salah satu sebabnya adalah sholat Dhuha tiada kunjung ia lakukan. “Perhitungan hutang”, tetap berlaku dan dijalankan Allah. Maka apa yang didapat oleh seseorang atau yang dihasilkan, akan diambil ulang oleh Allah sebagai kewajiban terhutang. Apalagi kalau kemudian maksiat dan hal-hal yang wajib tiada ia lakukan, pasti bertambah-tambah minusnya.
Bagamana mengejarnya? Tunggu ya jawabannya…
Dhuha Coffee (bag.2)
by yusufmansur on 25-02-2009
Ini dari salah satu pengunjung web. Luar biasa. Saya bersyukur bila mulai jadi perenungan. Yang penting tidak jadi kegelisahan, sebab Allah mah betul-betul Maha Pengampun. Apa yang saya tulis, mudah-mudahan membuat kita-kita menjadi orang yang mulai menaruh perhatian terhadap urusan-urusan ibadah.
Selama ini kita hanya perhatian sama urusan-urusan kita saja, termasuk urusan-urusan dunia kita. Tapi terhadap urusan-urusan Allah, hak-hak Allah, kita biasa-biasa saja. Tidak ada perhatiannya melainkan sedikit. Berikut komen salah satu jamaah. Saya bangga:
Ustadz saya baru aja baca tulisan dhuha coffeenya ustadz, saya termasuk yg punya banyak hutang dhuha sama Allah, karena baru mulai mengerjakan dhuha dua bulan belakangan ini, sedangkan umur udah 34thn 2bln, artinya kalo saya akhil balig umur 10thn, saya punya utang 24 thn, atau sekitar 8760 hari dan itu berarti saya punya utang dhuha sebanyak 17520 rakaat, ini sebab kali makanya hidup saya kurang berkah, sekarang gimana nih tadz buat ngejarnya, buruan tulisannya diterusin, wassalam (saifulloh, member wh com).
Alhamdulillah kalo yg muncul adalah “perenungan”. Kita jadi berpikir. Subhaanallaah… Ampunan Allah insya Allah udah diberikan buat saudara. mudah-mudahan juga buat sesiapa yg selama ini lalai di ibadah-ibadah, trmasuk di urusan dhuha. Insya Allah nanti saya teruskan bila sdh waktunya. Doain saya ya.
saya doain ustad, sambil saya juga minta doa dari ustadz, btw kalo saya mau ketemu ustadz enaknya kapan ya?
Ini udah ketemu.
boleh saya tlp sekarang, kalo ga ganggu
Ga boleh, he he he.
serius nih Tadz, saya mau denger suara ustadz
Serius. Dengerin ngajinya aja.
beda Tadz, tapi gapapa, saya serahin aja sama Allah, kalau Dia mau mempertemukan kita pasti kita bakal ketemu, betul ga Tadz
Betul.
salam sama keluarga Tadz, saya juga sering cerita ke istri tentang tulisan-tulisan ustadz, doain ya Tadz biar Allah cepet angkat masalah saya (yang sebenernya bikinan saya sendiri), pengennya berpanjang-panjang lagi ngobrolnya tapi takut ganggu, semoga Allah selalu merahmati Ustadz. Wassalamu’alaikum.
Iya, saya sambil acara nih sms antum. Ya gitu dah. mudah-mudahanan pada ngerti semua yg berkeinginan silaturahim dg saya, ckp dg cara begini, dan mengaji juga dengan cara-cara yang praktis. Tidak harus selalu ketemu.
begini aja hati saya rasanya udah kayak diguyur hujan Tadz, buat info aja, saya juga ikut kuliah online ustadz (maaf masih terus juga nih smsnya)
Ga apa-apa. Terus saja. Sepanjang saya bisa bales, ya saya bales.
Dhuha Coffee (bag.3)
by yusufmansur on 25-02-2009
0815113xxxxxx:
Ass ust. Yusuf yth, Dengan ini saya pribadi, keluarga dan jama’ah mengundang ustadz utk hadir pd acara tahlil hari ke-7 meninggalnya anak saya, alm. “AZ” (26 th) karena sakit infeksi selaput otaknya. Insya Allah acara pada hari minggu malam senin, 15 Feb 2009 ba’da isya. Sungguh akan menjadi pelipur duka hati dan penghormatan luar biasa bagi keluarga kami bila ustadz benar-benar berkenan hadir. Demikian ustadz, lebih dan kurangnya mohon ma’af. Wass, H. “A. ZA”, Permata Hijau, Jaksel.
Pengennya sih saya datang Haj. Namun selain jadual-jadual baru udah sulit saya penuhi untuk sementara waktu, juga kayaknya posisi saya lagi jauh tuh dari sana. Lihat-lihat keadaan nanti sorenya ya. Sms saya lagi aja jam 17 nya. Haj, saya turut mendoakan agar almarhum diberikan kelapangan di alam kuburnya, ampunan dan derajat yang tinggi di sisi Allah. Juga buat antum sekeluarga. Doakan saya dan keluarga, supaya jangan ampe dapat penyakit-penyakit yang berat yang seperti antum punya anak alami. Masya Allah, kadang saya shalat hajat dan taubat sampe 5-7x sehari. Menjadi pengiringin shalat-shalat fardhu + pengiring dhuha & tahajjud. Artinya, di setiap penyelenggaraan shalat fardhu berikut qabliyah ba’diyahnya, saya susul lagi dg shalat taubat dan hajat. Juga tatkala shalat dhuha dan tahajjud, saya pun berusaha mengiringin taubat dan hajat. Supaya apa? Supaya jadi riyadhah buat penyakit. Maksudnya? Ya, supaya saya, anak keturunan saya, istri saya, orang-orang tua saya, saudara-saudara saya, jamaah saya, dan segenap kaum muslimin betul-betul bisa terhindar dari penyakit-penyakit berat; gagal jantung, stroke, ginjal, hipertensi, kanker, tumor, aids, kolera, demam berdarah, usu buntu, penyakit seputar pencernaan, otak, panca indera, dll. Sungguh, banyak kasus penyakit yang datang ke saya, dan saya menganjurkan mendekatkan diri kepada Allah. Maka daripada kami-kami juga kemudian ngencengin ibadah setelah kena, maka lebih baik dari sekarang ketika sehat. Termasuk sedekah untuk penyakit. Kami-kami, khususnya saya, afwan, mengencangkan sedekah dari ketika sehat ini, masya Allah supaya sehat dan disehatkan lahir batin oleh Allah, dan dipanjangkan umur bukan saja dalam keadaan taat, tapi juga dalam keadaan sehat wal afiat. Jazaakallaah atas smsnya. Mudah-mudahan menjadi pengingat saya terus untuk lebih mendawamkan lagi segala riyadhah sebagai bentuk proteksi terhadap penyakit. Masya Allah, subhaanallaah, walhamdulillah.
Dhuha Coffee (bag.4)
by yusufmansur on 25-02-2009
“Shalat dhuha itu sing ikhlas. Jangan karena pengen kaya, jangan karena pengen pintu rizki dibuka. Jangan karena pengen banyak duit,” begitu kita dengar dari orang-orang yang kepengen memurnikan ibadah agar semata ikhlas karena Allah.
Di dalam buku The Miracle of Giving yang saya tulis, saya menyebut tidak mengapa kita melakukan ibadah dan mengejar apa yang Allah janjikan. Ketika yang lain menamakan pamrih dan atau tidak ikhlas, saya menyebutnya: Iman. Percaya. Karena saya percaya sama apa yang diseru Allah dan Rasul-Nya, lah ya saya kerjakan. Ketika Allah dan Rasul-Nya menyuruh dhuha agar rizki terbuka, dan atau menjanjikan keutamaan dhuha bisa begini dan begitu, ya saya sambut. Saya kerjakan. Sepenuh hati. Ini juga namanya Ikhlas. Bahasa entengnya: Nurut. Tunduk. Kita percaya sama Allah. Masa janji yang dijanjikan oleh Yang Maha Benar kita sia-siakan? Iya ga? Sambut, percaya, yakini, dan jalankan. Manteb.
Apa lagi yang utama selain begini? Ketika yang lain shalat dhuha kosongan (tak berharap apa-apa), saya mah mengerjakan dengan “isi”. Maksudnya, dengan doa. Doa itu permintaan dan harapan. Ga usah pake dhuha, doa mah ga dhuha juga ga apa-apa. Apalagi kalau mau mbarengi dengan dhuha sebagai amal saleh pengiring doa. yang lain yang tidak meminta sama Allah, akan pulang dengan membawa pahala dhuhanya saja. Sedang saya dan jutaan orang yang meminta kepada Allah dengan mendahului dhuha, akan pulang dg membawa pahala dhuha, keyakinan, dan pahala doa.
Doa juga ada pahalanya loh. Meminta itu kan, doa. Mukhlishiena lahud dien, ikhlas, nurut, manut, percaya, sama apa yang Allah gariskan. Ikhlas dalam bahasa Indonesia, jangan samain dengan Ikhlas dalam bahasa Arab. Dalam bahasa arab, apalagi bahasa agama, kata-kata ikhlas panjang artinya. Bukan kosongan model pengertian ikhlas dalam bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa Indonesia kan kesannya jadi kayak kagak boleh minta apa-apa. Ini kan gila. Masa sama Allah jadi ga boleh minta? Sedang kita malah disuruh minta sebagai sarana ibadah juga sama DIA. Siapa yang minta sama Allah, tandanya perlu. Semakin banyak mintanya, semakin bagus.
Saya mah ga mau denger omongan orang yang ngomong begini: “Jangan minta terus sama Allah. Malu”. Maksudnya sih pasti bagus. Tapi saya benar-benar ga mau pake kalimat itu. Saya lebih suka make: Minta terus sama Allah. Sering-sering. Tapi jangan lupa amal salehnya, ibadahnya, tauhidnya. Diperbaiki. Adalagi yang mengatakan, sesiapa yang dhuha karena masalah, karena pengen rizki, maka ketika sudah dibuka rizki, setelah masalahnya selesai, akan selesai juga dhuhanya. Lah, dua tesis dijadikan jadi satu prasa. Ini membingungkan. Sedang Allah sendiri yang bilang, bahwa dhuha itu benar-benar pintu rizki dan jalan kalau masalah mau ditolong Allah. Lalu kita datang menyambut, maka turunlah rizki dan selesailah masalah. Apa ini salah? Kalau kemudian orang tersebut behenti dhuhanya, ya jangan salahin “sistem” nya. Jangan salahin keyakinan yang pertama. Salahin dia dong. Kenapa dia ga bersyukur. Mestinya kan kalau sdh dibukakan rizki, dibukakan jalan, ya istiqamahin dong. Ditetepin dong. Dhuhanya. Jangan malah berhenti.
Nih ya, apalagi kalau kemudian orang yang menjalankan dhuha itu kemudian jatuh blangsat sebab ga mengerjakan lagi dhuha, wuah, omongannya akan bertambah: Situ sih, mengerjakan dhuha bukan karena Allah! Bagi saya, kejatuhannya, bukan sabab niatan yang salah. Bukan. Tapi lebih dikarenakan dia ga bersyukur. Wong mestinya tambah ingat, ini koq jadi lupa. Ya terang saja dihabisin lagi sama Allah, dan dibalikin lagi ke posisi semula. Atau malah lebih hina. Waba’du, kita terusin lagi nanti ya. Met dhuha. Kejar terus ketertinggalan kita dalam ibadah dhuha. Apa yang saya jelaskan, berlaku juga untuk penjelasan tahajjud, sedekah, mahabbah sama orang tua, dan ibadah-ibadah lainnya. Mari kita percayai janji Allah. Itu malah jadi salah satu keutamaan tambahan.
Dhuha Coffee (bag.5)
by yusufmansur on 25-02-2009
Pertanyaan dari 08562160xxxx:
Assalamualaikum w.w, ustadz.. Apakah memang sunatullahNya harus begini ya.. Ketika kita coba memperbaiki diri, kita harus mengalami situasi ‘drop’ dalam arti kekurangan harta.. Padahal kita tentu maunya meningkat.. Saya rabu kemarin genap 40 hari dhuha ustadz.. dengan zikir ‘ya fattahu ya rozzaqu’ yang ustadz ajarkan..
Jawaban Ustadz Yusuf Mansur:
Selama 40 hari, deket sama Yang Punya Harta. Ini melebihi apapun. Cara pandangnya saja yang diubah. Kemaren, kita tiada bagus ibadah. Sekarang, kita lumayan ajeg ibadahnya. Dan percayalah, ga ada yang sia-sia. Saya selalu make tahapan-tahapan : 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 40 hari, dan 100 hari. Di angka-angka hari ini, pasti insya Allah ada kebaikan. Bilamana tidak tembus hajat dan tidak selesai masalah, biasanya yang bersangkutan pernah melakukan 1 dari 10 dosa besar. Maka, pengarahan fadhilahnya diarahkan Allah lebih kepada dosa dan maksiatnya. Kemudian diulangi saja lagi dengan stamina yang lebih dari yang kemaren. Insya Allah naik senaik-naiknya. Jika tiada ada dosa yang berarti, maka berarti ada maksud Allah untuk manjangin umur. Barangkali takdir umurnya nyampe. Maka Allah panjangin dulu umurnya. Atau kena bala. Balanya yang disingkirkan. Perbanyak husnudzdzan sama Allah ya.
Btw, ada orang yang beranggapan bukanlah dosa tidak tepat waktu, dan bukanlah dosa tidak berjamaah dalam shalat wajib, dan bukan juga berdosa tiada tertegak sunnah-sunnah muakkadah; qabliyah ba’diyah, dhuha, tahajjud, dan witr. Padahal itu semua adalah dosa dan memiliki pengaruh positif negatif tersendiri. Banyak CD yang di dalamnya sudah saya bahas tentang ini. Salah satunya: CD Wasiat Terakhir Rasulullah dan Benahi Shalat Kita.KuliahOnline juga sudah tak bahas. Kejar terus amal ibadah yang kurang-kurang, untuk menggenapinya. Baarokawloohu fiikum. Coba dicari ya. Juga buku-buku. Bahkan di
Btw, ini dari siapa? Sengaja sms ini tidak saya taruh di sms tanya jawab, melainkan saya taruh di Dhuha Coffee. Sebagai ilmu yg lbh gampang diaksesnya, dan terbuka. Waba’du, sementara itu, ada juga yang ga melihat bahwa sesungguhnya perjalanannya sudah nyampe. Perjalanan riyadhah, perjalanan doa. Cuma, ga berasa. Sebab biasanya Allah ga mungkin menyia-nyiakan. Hanya memang yang Allah beri itu lebih ke apa yang kita butuhkan, ketimbang apa yg kita minta. Sempurnakan terus ilmunya ya. Meski saat sms ini saya jawab Kuliah Tauhid belumlah lagi rampung, namun Kuliah Tauhid di KuliahOnline sangat bagus untuk pondasi iman dan amal saleh. Doakan juga saya dan semua kawan yang sedang belajar menuju Allah.
Tinggalkan kalimat-kalimat sesat seperti yang saudara ajukan: Mengapa ketika kita mendekat kepada Allah, lalu ujian datang bertubi-tubi? Jangan. Hilangkan kalimat ini. Supaya kawan-kawan kita, saudara-saudara kita, yang lagi berniat berangkat ke Allah, tidak ketakutan. Saya sendiri menikmati situasi ini, yaitu ketika kejadiannya seolah-olah membenarkan kalimat tersebut. Namun segera saya banting ke percaya sama Allah. Dan saya katakan dengan gagah namun tetapi tawadhu di hadapan Kuasa dan Kebesaran-Nya: “Ya Allah, andai Engkau menganggap tidak cukup amal-amalku untuk menahan agar tidak ada dosa yang menghimpit diriku, membebani pundakku, maka tiadalah mengapa Engkau segerakan. Namun jangan ada yang Engkau segerakan, kecuali Engkau melindungiku dari keletihan ibadah kepada-Mu, menodai kepercayaan akan janji-janji,Mu, dan kemudian membuatku putus asa. Ya Allah, aku terima semua kesusahan ini, sebagai selayaknya aku terima. Ketimbang Engkau tunda dan baru kemudian diberikan di akhir hayatku, apalagi di kuburku. Ya Allah, bila amal2ku tidak cukup u/ melindungiku, maka cukuplah Engkau sebagai Pelindungku, sebagai Penolongku, sebagai Penjagaku. Engkaulah ya Allah Yang Maha Menolong tanpa melihat amalku. Engkaulah ya Allah Yang Maha Mengasihi tanpa sebab amalku. Hanya izinkan aku terus mempersembahkan ibadah terbaik untuk-Mu setelah hanya kemaksiatan yang lbh menghias catatan amalku. Kepada-Mu ya Allah Engkau menjaga hatiku u/ tetap bisa tersenyum kepada-Mu, apapun takdir yang Engkau tetapkan untukku”.
Demikian ya. Semoga ini berguna sebagai Dhuha Coffee yang menenangkan hati kita semua. Selamat menegakkan shalat dhuha dan amalan-amalan sunnah lainnya. Mari kita sama benahi yang wajib, dan ngidupin yang sunnah. Saya berdoa agar kita semua tidak tertipu daya setan, yang kadang ia berbisik kepada kita: Tuh, lihat. Kamu mendekat, malah Allah menambah bebanmu. Atau dengan halus setan mengatakan, makanya ibadah, ya ibadah saja. Ga usah punya niat-niatan gitu. Tar ga murni. Akhirnya, sepilah kita dari spirit. Sepilah kita dari motivasi, dan akhirnya tenggelamlah ibadah kita lantaran tak ada semangat. Dan akhirnya, sepi juga dari berdoa. Salam.
Dhuha Coffee (bag.6)
by yusufmansur on 25-02-2009
Saya pernah punya kenalan, namanya Astrid. Sekian lama beliau ga punya anak. Hingga kemudian beliau dan suaminya tos-tosan di urusan sedekah dan melengkapi dengan ibadah sebisanya. Lama tak terdengar khabar sejak “pertemuan” dengan saya, tau-tau sms bahwa beliau berbahagia sangat sudah diberi kesempatan menjadi ibu, dan merasakan hamil dan punya anak. Saya baca lengkap smsnya yang cukup panjang. Ternyata, bayi yang ditunggunya ini hanya berumur 17 bulan. Tapi beliau sangat tabah. Ia memilih berterima kasih kepada Allah, bahwa bagaimanapun ia sempat menjadi perempuan yang merasakan hamil, melahirkan, menyusui, dan menggendong anak sendiri. Ia berterima kasih sudah diberi waktu 17 bulan + masa kehamilan 9 bulan 10 hari.
Subhaanallah, saya baca smsnya menggetarkan hati saya hingga saya menangis sesenggukan. Beliau dan suaminya, silaturahim ke saya, dan banyak bercerita. Saat datang, ditemani seorang ustadz lulusan Kairo. Mengutarakan akan membuat pesantren. Saya anjurkan beliau dan timnya, agar menyelenggarakan shalat dhuha di tanah yg akan dibangun itu, dan menutup pintu dari membuat dan menyebar proposal kepada manusia. Ya, langsung saja buat majelis dhuha bersama anak-anak yang akan diasuh, dan bersama seluruh calon pengurus. Tambahin dengan tahajjudnya, dan shalat-shalat sunnah lainnya. Shalat wajibnya, tetapi di masjid. Aktifitas di tanah tersebut, ga perlu tenda. Cukup pake tikar saja. Ga perlu tenda. Kalo hujan, ya nunggu reda. Intinya, sudah berdoa saja kepada Allah dan berikhtiar sendiri. Hingga kemudian Allah menuntunnya untuk membuat proposal andai proposal pembangunan adalah sesuatu yang baik menurut Allah.
Maksud saya, kuatkan dulu riyadhahnya. Jangan begitu saja gampang membuat proposal dan mengedarkannya. Konon beliau dan timnya setuju. Saya pun bilang, kalau itu tanah sudah dipakai untuk aktifitas kepesantrenan, majelis ilmu, dan majelis-majelis ibadah, insya Allah itu tanah yang akan mendoakan dan meminta kepada Allah untuk menghadirkan orang-orang yang bisa menolong tanpa perlu proposal.
Berikut ini kemudian dialognya lagi sama saya, setelah sekian lama lagi tak ketemu:
(+) Aww Ustadz Yusuf Mansur,saya astrid, yang tempo hari datang bersama ‘ustdz cairo’ ke studio di kebayoran tempat kunfayakun diproses. Semoga Ustdz masih ingat. Alhamdulillah legalitas yayasan saya sudah selesai. Mengusung nama baitul adzkia lil qur’an. Untuk mempererat silahturahmi,saya insya Allah akan mengadakan roadshow santunan yatim ke beberapa pesantren. Termasuk yang dibawah pimpinan Ustadz Yusuf Mansur yang di cipondoh. Dengan ini, saya minta kontak person ustadz yang bisa membantu saya untuk mengkoordinir acara tersebut. Dulu saya sempet punya no ustdz aziz, tapi hilang. Hehe.
Mohon bantuanya. Was, astrid.
(-) Wuih, okkeh. Nanti sekalian saja saya sambungkan dengan kawan-kawan PPPA.
(+) Semoga Allah menerima pemberian saya ini dan memberkahinya. Saya memang butuh dukungan ustadz karena saya awam sekali soal pesantren ini. Cita-cita saya ingin membuat kampung wisata qur’an di samping danau cilangkap, mungkin kelak insya Allah akan bersinergi dengan yayasan Ustadz. Oya, Alhamdulillah, saya sudah hamil lagi, semoga kali ini anak yang saya kandung normal dan sehat bisa menggantikan anak pertama yang sudah berpulang. Minta doa ustdz ya. Ok, kalo gitu, biar ‘ustdz cairo’ yang akan contact ustdz. Wass. Terimakasih.
(-) Subhaanallaah ya… Hamil lagi… Barangkali energi istiqamah dan energi yang besar untuk ikut mensyiarkan agamanya Allah itulah yang menjadi salah satu pendorong Mbak Astrid hamil lagi. Mohon doakan kawan-kawan yang belom hamil ya. Salam buat suami dan buat “Ustadz Cairo” tersebut ya.
Dhuha Coffee (bag.7)
by yusufmansur on 25-02-2009
Yth., Penikmat DhuhaaCoffee, saya bicara-bicara dengan istri, betapa kesungguhan menjalani riyadhah, akan membawa kepada Keajaiban-Keajaiban Pertolongan Allah. Saya mendorong diri saya, dan orang-orang yang punya masalah dan hajat, agar ia sungguh-sungguh beriyadhah (istiqamah di ibadah-ibadah sunnah dan wajib). Sebagai jalan untuk mendorong doa, permintaan dan harapan akan hadirnya pertolongan Allah. Riyadhah saya minta dijalankan sungguh-sungguh di 3hr pertama. Kalau kurang, dan seyogyanya tentu saja terus menerus dan tidak berhenti di 3hr pertama, lanjutkan ke 7hr, 14hr, 21hr, 40 hari, dan 100hr. Tahapan-tahapan ini hanya sebagai terminal saja, agar kiranya kita bisa mengukur ibarat kita cek laboratorium/cek medis berkala untuk mengukur keberhasilan. Saya meyakini, kalau dosa kita ga gede-gede amat mah, ukuran di bawah 40 hari, bisa selesai satu demi satu urusan kita. Seperti dialog saya dengan Ust Farouq, yang istrinya kena lupus. Saya tawarkan Riyadhah 40 hari, sebagai jalan kesembuhan. Saya minta beliau dan istrinya disiplin seperti layaknya mematuhi dokter. Hasilnya, bukan saja kesembuhan, namun juga iman:
(+) +62811221103:
Assalamu’alaikum Ustadz,semoga Ustadz sekeluarga senantiasa dalam karunia nikmat sehat serta dalam limpahan rahmatNya. Tadz mohon doanya,Alhamdulillah setelah hampir 2 minggu yang lalu istri mengikuti wawancara di BRI Syariah bandung,insya Allah siang ini jam 14.30 akan mengikuti wawancara tahap tingkat BRI Syariah Kantor Pusat. Mudah2an ikhtiar hijrah ke BRI Syariah ini sebagai jalan faruq&keluarga utk bersungguh sungguh lebih mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahu wata’ala… Jazzakallahu khairan katsira.. Wassalam_faruq&keluarga@bandung
(-) Ya. Insya Allah ini juga adalah buah dari riyadhah yang menjadi setir kehidupan. Dia akan belok sesuai dengan Tuntunan Tuannya: Allah ‘azza wajalla.
(+) Amiin,faruq&keluarga mohon doanya juga Tadz agar terpelihara keistiqamahan menjalankan riyadhah. Subhanallah banyak sekali rizki yang kami dapat setelah mengenal riyadhah,tidak saja sembuhnya istri dari lupus tapi rizki yang lainpun mengikuti baik berupa materi maupun non materi,Subhanallah walhamdulillah.. yang paling penting Tadz,bagaimana kami merasakan secara nyata betapa melimpahnya kasih sayang Alloh.. Hikmah mengenal bahwa tidak ada takdir yang tidak baik dari Alloh untuk hambaNya serta tidak ada yang tidak mungkin bagi Alloh.. Betapa pengalaman sakit lupus telah membuka hidayah menuju kehidupan dalam bimbingan dan ridho Alloh serta betapa lupus juga menjadi pembuka pintu rizki lainnya.. Semoga Alloh mengaruniakan Ustadz keluasan ilmu serta menjadikan Ustadz Ulama kesayanganNya.. Jazzakallahu khairan katsira..
(-) Kecintaan sama Allah, kasih sayang-Nya, ampunan-Nya, jelas adalah yang paling utama untuk dikejar. kita-kita hanya meyakini bahwa riyadhah untuk kesembuhan dan hal2 dunia adalah bentuk aminnya kita akan seruan-Nya. Bahwa segala kemudahan akan diberikan oleh Allah asal kita patuh dan istiqamah. Dan kita-kita juga meyakini, bahwa meminta itu adalah bentuk ibadah. Allah akan tambah sayang dan cinta sama kita, manakala kita selain taat, dengar, dan patuh, terus juga mau meminta kepada Dia sebagai bentuk ibadah kita kepada-Nya. Berharap kepada Allah, jelas adalah suatu kenikmatan dan memliki segudang pahala tersendiri. Selanjutnya, jadilah kita-kita ini orang yang bersyukur ya. Ruq, sampaikan lagi kepada kawan2 yang lain. Kasihan. Banyak yang tidak tahu dan tidak mengerti Jalan-Jalan Kemudahan dari Allah Yang Maha Memudahkan. Tidak sedikit yang berikhtiar di jalan-jalan yang berliku, berbiaya mahal, lagi ga ketahuan ujung pangkalnya untuk setiap urusannya. Sedang yang dituju oleh riyadhah adalah perbaikan ibadah, tauhid, dan amal saleh. Betul kata Faruq, persoalan dunia, adalah persoalan akhirat juga akhirnya. Pencarian kekayaan, pencarian jawaban, pencarian keselamatan, di dunia, sangat berpengaruh buat akhirat kita. Contoh, pencarian kekayaan, yang kelihatannya sangat dunia banget, eh, dia bener-bener jd sesuatu yang diridhai oleh Allah, sabab kita mencarinya sambil diiringi oleh dhuha, tahajjud, qabliyah ba’diyah, berjamaah baca Qur’an, dan bersedekah. Bukankah ini menjadi nikmat adanya? Apalagi kita tempuh juga jalan-jalan kesabaran, ketegaran, keistiqamahan, baik sangka ke Allah. Wuah, tambah oke dah tuh jalan. Demikian juga perjalanan antum dan istri, yang berjalan mencari kesembuhan. Yang lain, hanya ke rumah sakit dan dokter, sedang antum, meniti jalannya Allah. Ok, saya nantikan terus pelajaran dari Faruq dan keluarga. Setelah jalan riyadhah, jangan lupa bener-bener meniti jalan-jalan yang saya sebut di jawaban sms ini ya.
(+) Subhanallah.. Terima kasih Tadz,jazzakallahu khairan katsira.
(-) mohon izin, saya naikin di web di DhuhaaCofee, selengkap-lengkapnya. Bahkan saya cantumkan nomor hp antum, agar menjadi wasilah juga bagi antum untuk berdakwah. Subhaanallaah, ada keinginan buat saya menjadikan antum dan istri, sebagai ustadz dan ustadzah beneran. Yang meniti karir di dunia dakwah saja. Saya mau pakaikan sesuatu kepada antum berdua, sehingga ga usah kerja lagi. Cukup sudah dengan menyiarkan saja apa yang antum rasa. Tadz, saya beneran hampir nangis nih nulisnya. Betapa saya mengingat perjuangan saya di awal-awal dulu, dan perjuangan kawan-kawan yang percaya akan kekuatan Allah. Tidak mudah memang. tapi daripada keluar masuk rumah sakit? Keluar masuk penjara? He he. Atau daripada kena makian orang, hinaan orang, lantaran hutang atau miskinnya. Atau daripada kerja pagi siang malem yang ujungnya hanya penyakit? Kan mending bagi waktu dengan Allah, dengan bersungguh-sungguh beriyadhah. Percayalah, kalau kita yang bertutur, yang udah pernah ngalaminnya, akan banyak efeknya buat mereka-mereka yang bisa kita tarik untuk berlari mendekat kepada Allah. Antum tulis buku, antum ceramah, antum keliling, berdua dengan istri, ke seantero dunia. Seperti saya, dan guru antum yang lain: Aa Gym. Ok, saya mohon izinnya ya. Antum juga silahkan buka-buka web ya. Khususnya di kolom DhuhaaCofee dan di Kuliah Tauhid di KuliahOnline. Jazaakallaah. Salam buat istri.
(+) Subhanallah.. Allohu Akbar..
(Jamaah semua, proses dari 0 nya ustadz farouq ini terekam di web ini. Di kolom sms. Cuma, memang jamaah semua perlu meneliti satu demi satu sms, yang mana yang dari beliau. Sejak pertama ketemu kami-kami, kemudian bagaimana beliau mengecek ke laboratorium medis untuk mengukur tingkat keberhasilan penyembuhan lupus istrinya lewat jalan Riyadhah 40 hari. Kita doakan beliau dan istrinya, juga kita-kita ini, agar istiqamah, dan semakin yakin akan Kebesaran Allah. Amin).
Dhuha Coffee (bag.8)
by yusufmansur on 27-02-2009
Belom lama ini, ada sms masuk mempertanyakan sikap seorang ustadz yang begini dan begitu. Terjadilah dialog dengan saya. Siapa tau dialog ini berguna. Saya pun pernah “dinilai”, dan bahkan sering dinilai. Namun penilaian ini kerap juga tidak fair.
Contoh: Satu saat saya diundang ke Bogor. Setelah perjalanan berhari-hari ke luar kota, saya jalan ke Bogor. Kondisi sangat tidak memungkinkan untuk jalan ke Bogor. Mestinya istirahat total. Walhasil, di perjalanan, hampir pingsan. Sampe di acara, baterai saya, udah tinggal 1% istilahnya. Hanya cukup untuk bicara. Kepala rasanya udah hampir meledak sebab saking pusingnya. Entahlah. Di sisa energi itu, saya terlihat memang sangat sombong. Ga bisa tersenyum sempurna ketika disapa orang, menolak untuk difoto, dan meminta MC menyegerakan acara, padahal tuan rumah berkenan terlebih dahulu beramah tamah. Saat itu, saya terpaksa mengikuti “rengekan” panitia dan tuan rumah, agar saya mau beramah tamah. Meski makan sekedar kuenya saja dan menyeruput teh nya. Saya ikutin. Begitu saya duduk, masya Allah, barisan orang masuk (sebab disuruh oleh tuan rumah), untuk foto-foto, sebagai kesempatan ada saya. Sungguh, saya udah benar-benar mau pingsan rasanya.
Akhirnya, dengan halus saya minta tolong, agar pembicara yang sedang bicara, berkenan menjeda sebentar, untuk diisi oleh saya, untuk kemudian diteruskan lagi. Alhamdulillah, berkenan. Sayang, saya benar-benar udah mau game over. Akhirnya hanya kira-kira 10 menitan saya bicara. Setelah itu, karena pandangan udah agak gelap, saya memilih segera cabut. Sampai-sampai saya ga sempat pamitan kepada tuan rumah. Saya seperti melupakan.
Di perjalanan, saya yang tiada asisten, tiada pengawal, tiada ajudan, lalu kemudian benar-benar roboh. Tanpa supir saya juga tahu. Bahkan ketika saya pamitan pun, rasanya dulu benar-benar ga pamitan sama panita. Hingga panitia yang saat itu mau memberi amplop, langsung saya cut, dengan mengatakan, saya mohon izin lansung pulang dulu, begitu saya bilang, sambil berlalu cepat. Bahkan sangat cepat, seakan tiada jeda memberi panitia memberi kesan pesan. Nah, setelah perjuangan yang sedemikian rupa, untuk tetap hadir, akhirnya saya dipergunjingkan orang, bahwa saya datang dengan ketidakramahan, dan pulang juga dengan kesombongan. Ada seorang panitia yang bicara, katanya saya tidak menghargai mereka-mereka yang sudah mempersiapkan acara sejak shubuh! Masya Allah.
Sungguh tiada maksud untuk begitu. Namun keadaan saya. Dan saya bahkan saat itu ga bisa menjelaskan apa-apa tentang penyakit saya dan apa yg saya rasa, sebab memang energi saya hanya untuk bicara. Nah, kemudian, saya dapat sms. Isinya kritikan terhadap satu sosok ustadz. Nampaknya, bisa jadi benar. Tapi bisa jadi juga salah. Kiranya, mari kita sibukkan diri untuk banyak-banyak melihat diri kita, mengintrospeksi diri kita. Bukan tidak boleh memberi nasihat. Boleh. Bukan tidak boleh memberi kritikan. Boleh. Namun, jadikan juga nasihat kita, kritikan kita, doa buat yang diberi nasihat, doa buat yang diberi kritik. Dan jadikan itu juga cermin untuk diri sendiri. Sms dari jamaah ini, saya potong. Saya konsentrasikan di jawaban saya. Mudah-mudahan benar-benar bermanfaat.
Waba’du, jangan malah dengan sms saya ini, jadi takut mengkritisi sesuatu. Tetap saja. Namun, kesantunan dan baik sangka, tetap harus jadi nomor satu:
(+) Ya ustadz,hal ini mungkin bisa jadi bahan ceramah juga,karena ini benar-benar terjadi mungkin tidak disadari oleh yang bersangkutan,tapi hanya disadari oleh yang kelaparan:-).
(-) Kita sebagai penilai, kadang melihat dengan mata terbatas, dan mendengar dengan telinga yang terbatas. Dengan segala keterbatasan itulah kita melihat dan mendengar. Afwan ya. Saya perhatikan betul-betul sms saudara, di tengah ribuan sms yang masuk ke sms saya. Saya koq seperti mendapati hal itu. Entahlah. Mudah-mudahan kita termasuk yang diselamatkan Allah. Sungguh, di dunia ini kearifan itu bukan menurut “pendapat kita” dan “kata kita”. Ada Yang Maha Hakiki yang lebih bisa menilai semuanya. Ada baiknya, sisakan juga penglihatan kita untuk muhasabah diri kita juga. Siapa tahu Allah yang sengaja mempergelarkan apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar, justru untuk kita. Supaya kita mempelajarinya, memahaminya, dan mengambil ibrah darinya. Demikian ya. Kalau tidak, kita akan capai sendiri. Salam hormat, Yusuf Mansur.
Filed Under (News) by yusufmansur on 27-02-2009
bersama :
Ustadz Yusuf Mansur
Silahkan kirimkan
komentar, ulasan,
tambahan materi,
pengalaman, dll ke dhuhacoffee@yahoo.com
Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihii washahbihii ajma’iin. Nastahgfiruka wa natuubu ilaih.
Semoga kita, orang-orang tua kita, anak-anak keturunan kita, saudara-saudara kita, jamaah kita, dan segenap orang-orang yang beriman, semua diampunkan Allah; semua disehatkan Allah; dimenangkan di setiap pertempuran terbuka dengan kuffaar dan syayaathiin; dibukakan banyak jalan rizki yang luas, yang halal, yang barokah; dijadikan saleh salehah diri kita dan anak keturunan kita; istiqamah di urusan-urusan yang sunnah dan bener di urusan yang wajibnya; cinta sama bangun malam, berjamaah, dan baca al Qur’an; hidup mulia dengan hanya bergantung sama Allah saja; baik di urusan rizki, masalah hidup, hajat hidup, penyakit, dan urusan-urusan dunia; bahwa yang kita lakukan sebagai ikhtiar dunia, adalah sebagai ibadah kepada Allah saja, bukan sebagai tujuan. Termasuk di urusan hasilnya. Kita berdoa juga semoga Allah jadikan kita-kita ini termasuk orang-orang yang meyakini janji-janji-Nya, dan menaati apa yang Rasulullah seru; kita lakukan ibadah dengan riang, sebab juga ada begitu banyak kelimpahan Janji Allah dan Rasul-Nya yang membuat kita bersemangat dan enteng dalam menjalani hidup.
Ok, titip-titip doa selalu ya untuk kita semua. Jangan malas-malas berdoa untuk yang lain. Sebab ketika berdoa untuk yang lain, sesungguhnya itulah sedekah kita, dan akan kembali kepada kita. Malaikatlah yang akan mendoakan kita, sebagaimana doa yang kita panjatkan untuk orang lain. Betul-betul rajinin berdoa dan mendoakan yang lain, termasuk untuk negeri kita agar selamat dunia akhirat semua elemen bangsanya.
Saya pribadi berdoa, agar kiranya Allah jadikan website www.wisatahati.com ini benar-benar menjadi salah satu jalan buat kita semua untuk taqarrub ilallaah, mendekatkan diri kita kepada Allah; baik itu kolom smsnya, kolom artikel lepasnya, kolom dhuhaacoffee nya, kolom kuliahonline nya, kolom testimoninya, dan lain-lain kolom yang ada di sini. Semoga Allah jadikan setiap huruf yang ditulis dan dibaca, serta disyiarkan, menjadi saksi di yaumil hisaab, bahwa kita-kita ini pernah berada di jalan yang menuju Jalan-Nya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan kita semua. Kepada Allah semua kita kembalikan.
Washallallahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihii ajma’iin, walhamdulillahi robbil ‘aalamiin.
Dhuha Coffee (bag.1)
by yusufmansur on 25-02-2009
Setiap hari kita hutang dua rakaat Dhuha sama Allah. Hutang sebab kita makai badan & karunia-karunia pemberian Allah. Kalaulah bayarnya pakai uang, niscaya tidak akan ada yang bisa bayar.
Itulah sebab Allah meminta kita shalat dua rakaat sebagai “bayaran” atas segala karunia-Nya kepada kita, dan tiadalah tercatat kita berhutang pada-Nya.
Itulah sebab juga mengapa ada karyawan yang hilang tabungan setelah ia bekerja setahun penuh. Atau sebab mengapa seorang pengusaha hilang penghasilannya selama satu tahun penuh.
Barangkali salah satu sebabnya adalah sholat Dhuha tiada kunjung ia lakukan. “Perhitungan hutang”, tetap berlaku dan dijalankan Allah. Maka apa yang didapat oleh seseorang atau yang dihasilkan, akan diambil ulang oleh Allah sebagai kewajiban terhutang. Apalagi kalau kemudian maksiat dan hal-hal yang wajib tiada ia lakukan, pasti bertambah-tambah minusnya.
Bagamana mengejarnya? Tunggu ya jawabannya…
Dhuha Coffee (bag.2)
by yusufmansur on 25-02-2009
Ini dari salah satu pengunjung web. Luar biasa. Saya bersyukur bila mulai jadi perenungan. Yang penting tidak jadi kegelisahan, sebab Allah mah betul-betul Maha Pengampun. Apa yang saya tulis, mudah-mudahan membuat kita-kita menjadi orang yang mulai menaruh perhatian terhadap urusan-urusan ibadah.
Selama ini kita hanya perhatian sama urusan-urusan kita saja, termasuk urusan-urusan dunia kita. Tapi terhadap urusan-urusan Allah, hak-hak Allah, kita biasa-biasa saja. Tidak ada perhatiannya melainkan sedikit. Berikut komen salah satu jamaah. Saya bangga:
Ustadz saya baru aja baca tulisan dhuha coffeenya ustadz, saya termasuk yg punya banyak hutang dhuha sama Allah, karena baru mulai mengerjakan dhuha dua bulan belakangan ini, sedangkan umur udah 34thn 2bln, artinya kalo saya akhil balig umur 10thn, saya punya utang 24 thn, atau sekitar 8760 hari dan itu berarti saya punya utang dhuha sebanyak 17520 rakaat, ini sebab kali makanya hidup saya kurang berkah, sekarang gimana nih tadz buat ngejarnya, buruan tulisannya diterusin, wassalam (saifulloh, member wh com).
Alhamdulillah kalo yg muncul adalah “perenungan”. Kita jadi berpikir. Subhaanallaah… Ampunan Allah insya Allah udah diberikan buat saudara. mudah-mudahan juga buat sesiapa yg selama ini lalai di ibadah-ibadah, trmasuk di urusan dhuha. Insya Allah nanti saya teruskan bila sdh waktunya. Doain saya ya.
saya doain ustad, sambil saya juga minta doa dari ustadz, btw kalo saya mau ketemu ustadz enaknya kapan ya?
Ini udah ketemu.
boleh saya tlp sekarang, kalo ga ganggu
Ga boleh, he he he.
serius nih Tadz, saya mau denger suara ustadz
Serius. Dengerin ngajinya aja.
beda Tadz, tapi gapapa, saya serahin aja sama Allah, kalau Dia mau mempertemukan kita pasti kita bakal ketemu, betul ga Tadz
Betul.
salam sama keluarga Tadz, saya juga sering cerita ke istri tentang tulisan-tulisan ustadz, doain ya Tadz biar Allah cepet angkat masalah saya (yang sebenernya bikinan saya sendiri), pengennya berpanjang-panjang lagi ngobrolnya tapi takut ganggu, semoga Allah selalu merahmati Ustadz. Wassalamu’alaikum.
Iya, saya sambil acara nih sms antum. Ya gitu dah. mudah-mudahanan pada ngerti semua yg berkeinginan silaturahim dg saya, ckp dg cara begini, dan mengaji juga dengan cara-cara yang praktis. Tidak harus selalu ketemu.
begini aja hati saya rasanya udah kayak diguyur hujan Tadz, buat info aja, saya juga ikut kuliah online ustadz (maaf masih terus juga nih smsnya)
Ga apa-apa. Terus saja. Sepanjang saya bisa bales, ya saya bales.
Dhuha Coffee (bag.3)
by yusufmansur on 25-02-2009
0815113xxxxxx:
Ass ust. Yusuf yth, Dengan ini saya pribadi, keluarga dan jama’ah mengundang ustadz utk hadir pd acara tahlil hari ke-7 meninggalnya anak saya, alm. “AZ” (26 th) karena sakit infeksi selaput otaknya. Insya Allah acara pada hari minggu malam senin, 15 Feb 2009 ba’da isya. Sungguh akan menjadi pelipur duka hati dan penghormatan luar biasa bagi keluarga kami bila ustadz benar-benar berkenan hadir. Demikian ustadz, lebih dan kurangnya mohon ma’af. Wass, H. “A. ZA”, Permata Hijau, Jaksel.
Pengennya sih saya datang Haj. Namun selain jadual-jadual baru udah sulit saya penuhi untuk sementara waktu, juga kayaknya posisi saya lagi jauh tuh dari sana. Lihat-lihat keadaan nanti sorenya ya. Sms saya lagi aja jam 17 nya. Haj, saya turut mendoakan agar almarhum diberikan kelapangan di alam kuburnya, ampunan dan derajat yang tinggi di sisi Allah. Juga buat antum sekeluarga. Doakan saya dan keluarga, supaya jangan ampe dapat penyakit-penyakit yang berat yang seperti antum punya anak alami. Masya Allah, kadang saya shalat hajat dan taubat sampe 5-7x sehari. Menjadi pengiringin shalat-shalat fardhu + pengiring dhuha & tahajjud. Artinya, di setiap penyelenggaraan shalat fardhu berikut qabliyah ba’diyahnya, saya susul lagi dg shalat taubat dan hajat. Juga tatkala shalat dhuha dan tahajjud, saya pun berusaha mengiringin taubat dan hajat. Supaya apa? Supaya jadi riyadhah buat penyakit. Maksudnya? Ya, supaya saya, anak keturunan saya, istri saya, orang-orang tua saya, saudara-saudara saya, jamaah saya, dan segenap kaum muslimin betul-betul bisa terhindar dari penyakit-penyakit berat; gagal jantung, stroke, ginjal, hipertensi, kanker, tumor, aids, kolera, demam berdarah, usu buntu, penyakit seputar pencernaan, otak, panca indera, dll. Sungguh, banyak kasus penyakit yang datang ke saya, dan saya menganjurkan mendekatkan diri kepada Allah. Maka daripada kami-kami juga kemudian ngencengin ibadah setelah kena, maka lebih baik dari sekarang ketika sehat. Termasuk sedekah untuk penyakit. Kami-kami, khususnya saya, afwan, mengencangkan sedekah dari ketika sehat ini, masya Allah supaya sehat dan disehatkan lahir batin oleh Allah, dan dipanjangkan umur bukan saja dalam keadaan taat, tapi juga dalam keadaan sehat wal afiat. Jazaakallaah atas smsnya. Mudah-mudahan menjadi pengingat saya terus untuk lebih mendawamkan lagi segala riyadhah sebagai bentuk proteksi terhadap penyakit. Masya Allah, subhaanallaah, walhamdulillah.
Dhuha Coffee (bag.4)
by yusufmansur on 25-02-2009
“Shalat dhuha itu sing ikhlas. Jangan karena pengen kaya, jangan karena pengen pintu rizki dibuka. Jangan karena pengen banyak duit,” begitu kita dengar dari orang-orang yang kepengen memurnikan ibadah agar semata ikhlas karena Allah.
Di dalam buku The Miracle of Giving yang saya tulis, saya menyebut tidak mengapa kita melakukan ibadah dan mengejar apa yang Allah janjikan. Ketika yang lain menamakan pamrih dan atau tidak ikhlas, saya menyebutnya: Iman. Percaya. Karena saya percaya sama apa yang diseru Allah dan Rasul-Nya, lah ya saya kerjakan. Ketika Allah dan Rasul-Nya menyuruh dhuha agar rizki terbuka, dan atau menjanjikan keutamaan dhuha bisa begini dan begitu, ya saya sambut. Saya kerjakan. Sepenuh hati. Ini juga namanya Ikhlas. Bahasa entengnya: Nurut. Tunduk. Kita percaya sama Allah. Masa janji yang dijanjikan oleh Yang Maha Benar kita sia-siakan? Iya ga? Sambut, percaya, yakini, dan jalankan. Manteb.
Apa lagi yang utama selain begini? Ketika yang lain shalat dhuha kosongan (tak berharap apa-apa), saya mah mengerjakan dengan “isi”. Maksudnya, dengan doa. Doa itu permintaan dan harapan. Ga usah pake dhuha, doa mah ga dhuha juga ga apa-apa. Apalagi kalau mau mbarengi dengan dhuha sebagai amal saleh pengiring doa. yang lain yang tidak meminta sama Allah, akan pulang dengan membawa pahala dhuhanya saja. Sedang saya dan jutaan orang yang meminta kepada Allah dengan mendahului dhuha, akan pulang dg membawa pahala dhuha, keyakinan, dan pahala doa.
Doa juga ada pahalanya loh. Meminta itu kan, doa. Mukhlishiena lahud dien, ikhlas, nurut, manut, percaya, sama apa yang Allah gariskan. Ikhlas dalam bahasa Indonesia, jangan samain dengan Ikhlas dalam bahasa Arab. Dalam bahasa arab, apalagi bahasa agama, kata-kata ikhlas panjang artinya. Bukan kosongan model pengertian ikhlas dalam bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa Indonesia kan kesannya jadi kayak kagak boleh minta apa-apa. Ini kan gila. Masa sama Allah jadi ga boleh minta? Sedang kita malah disuruh minta sebagai sarana ibadah juga sama DIA. Siapa yang minta sama Allah, tandanya perlu. Semakin banyak mintanya, semakin bagus.
Saya mah ga mau denger omongan orang yang ngomong begini: “Jangan minta terus sama Allah. Malu”. Maksudnya sih pasti bagus. Tapi saya benar-benar ga mau pake kalimat itu. Saya lebih suka make: Minta terus sama Allah. Sering-sering. Tapi jangan lupa amal salehnya, ibadahnya, tauhidnya. Diperbaiki. Adalagi yang mengatakan, sesiapa yang dhuha karena masalah, karena pengen rizki, maka ketika sudah dibuka rizki, setelah masalahnya selesai, akan selesai juga dhuhanya. Lah, dua tesis dijadikan jadi satu prasa. Ini membingungkan. Sedang Allah sendiri yang bilang, bahwa dhuha itu benar-benar pintu rizki dan jalan kalau masalah mau ditolong Allah. Lalu kita datang menyambut, maka turunlah rizki dan selesailah masalah. Apa ini salah? Kalau kemudian orang tersebut behenti dhuhanya, ya jangan salahin “sistem” nya. Jangan salahin keyakinan yang pertama. Salahin dia dong. Kenapa dia ga bersyukur. Mestinya kan kalau sdh dibukakan rizki, dibukakan jalan, ya istiqamahin dong. Ditetepin dong. Dhuhanya. Jangan malah berhenti.
Nih ya, apalagi kalau kemudian orang yang menjalankan dhuha itu kemudian jatuh blangsat sebab ga mengerjakan lagi dhuha, wuah, omongannya akan bertambah: Situ sih, mengerjakan dhuha bukan karena Allah! Bagi saya, kejatuhannya, bukan sabab niatan yang salah. Bukan. Tapi lebih dikarenakan dia ga bersyukur. Wong mestinya tambah ingat, ini koq jadi lupa. Ya terang saja dihabisin lagi sama Allah, dan dibalikin lagi ke posisi semula. Atau malah lebih hina. Waba’du, kita terusin lagi nanti ya. Met dhuha. Kejar terus ketertinggalan kita dalam ibadah dhuha. Apa yang saya jelaskan, berlaku juga untuk penjelasan tahajjud, sedekah, mahabbah sama orang tua, dan ibadah-ibadah lainnya. Mari kita percayai janji Allah. Itu malah jadi salah satu keutamaan tambahan.
Dhuha Coffee (bag.5)
by yusufmansur on 25-02-2009
Pertanyaan dari 08562160xxxx:
Assalamualaikum w.w, ustadz.. Apakah memang sunatullahNya harus begini ya.. Ketika kita coba memperbaiki diri, kita harus mengalami situasi ‘drop’ dalam arti kekurangan harta.. Padahal kita tentu maunya meningkat.. Saya rabu kemarin genap 40 hari dhuha ustadz.. dengan zikir ‘ya fattahu ya rozzaqu’ yang ustadz ajarkan..
Jawaban Ustadz Yusuf Mansur:
Selama 40 hari, deket sama Yang Punya Harta. Ini melebihi apapun. Cara pandangnya saja yang diubah. Kemaren, kita tiada bagus ibadah. Sekarang, kita lumayan ajeg ibadahnya. Dan percayalah, ga ada yang sia-sia. Saya selalu make tahapan-tahapan : 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 40 hari, dan 100 hari. Di angka-angka hari ini, pasti insya Allah ada kebaikan. Bilamana tidak tembus hajat dan tidak selesai masalah, biasanya yang bersangkutan pernah melakukan 1 dari 10 dosa besar. Maka, pengarahan fadhilahnya diarahkan Allah lebih kepada dosa dan maksiatnya. Kemudian diulangi saja lagi dengan stamina yang lebih dari yang kemaren. Insya Allah naik senaik-naiknya. Jika tiada ada dosa yang berarti, maka berarti ada maksud Allah untuk manjangin umur. Barangkali takdir umurnya nyampe. Maka Allah panjangin dulu umurnya. Atau kena bala. Balanya yang disingkirkan. Perbanyak husnudzdzan sama Allah ya.
Btw, ada orang yang beranggapan bukanlah dosa tidak tepat waktu, dan bukanlah dosa tidak berjamaah dalam shalat wajib, dan bukan juga berdosa tiada tertegak sunnah-sunnah muakkadah; qabliyah ba’diyah, dhuha, tahajjud, dan witr. Padahal itu semua adalah dosa dan memiliki pengaruh positif negatif tersendiri. Banyak CD yang di dalamnya sudah saya bahas tentang ini. Salah satunya: CD Wasiat Terakhir Rasulullah dan Benahi Shalat Kita.KuliahOnline juga sudah tak bahas. Kejar terus amal ibadah yang kurang-kurang, untuk menggenapinya. Baarokawloohu fiikum. Coba dicari ya. Juga buku-buku. Bahkan di
Btw, ini dari siapa? Sengaja sms ini tidak saya taruh di sms tanya jawab, melainkan saya taruh di Dhuha Coffee. Sebagai ilmu yg lbh gampang diaksesnya, dan terbuka. Waba’du, sementara itu, ada juga yang ga melihat bahwa sesungguhnya perjalanannya sudah nyampe. Perjalanan riyadhah, perjalanan doa. Cuma, ga berasa. Sebab biasanya Allah ga mungkin menyia-nyiakan. Hanya memang yang Allah beri itu lebih ke apa yang kita butuhkan, ketimbang apa yg kita minta. Sempurnakan terus ilmunya ya. Meski saat sms ini saya jawab Kuliah Tauhid belumlah lagi rampung, namun Kuliah Tauhid di KuliahOnline sangat bagus untuk pondasi iman dan amal saleh. Doakan juga saya dan semua kawan yang sedang belajar menuju Allah.
Tinggalkan kalimat-kalimat sesat seperti yang saudara ajukan: Mengapa ketika kita mendekat kepada Allah, lalu ujian datang bertubi-tubi? Jangan. Hilangkan kalimat ini. Supaya kawan-kawan kita, saudara-saudara kita, yang lagi berniat berangkat ke Allah, tidak ketakutan. Saya sendiri menikmati situasi ini, yaitu ketika kejadiannya seolah-olah membenarkan kalimat tersebut. Namun segera saya banting ke percaya sama Allah. Dan saya katakan dengan gagah namun tetapi tawadhu di hadapan Kuasa dan Kebesaran-Nya: “Ya Allah, andai Engkau menganggap tidak cukup amal-amalku untuk menahan agar tidak ada dosa yang menghimpit diriku, membebani pundakku, maka tiadalah mengapa Engkau segerakan. Namun jangan ada yang Engkau segerakan, kecuali Engkau melindungiku dari keletihan ibadah kepada-Mu, menodai kepercayaan akan janji-janji,Mu, dan kemudian membuatku putus asa. Ya Allah, aku terima semua kesusahan ini, sebagai selayaknya aku terima. Ketimbang Engkau tunda dan baru kemudian diberikan di akhir hayatku, apalagi di kuburku. Ya Allah, bila amal2ku tidak cukup u/ melindungiku, maka cukuplah Engkau sebagai Pelindungku, sebagai Penolongku, sebagai Penjagaku. Engkaulah ya Allah Yang Maha Menolong tanpa melihat amalku. Engkaulah ya Allah Yang Maha Mengasihi tanpa sebab amalku. Hanya izinkan aku terus mempersembahkan ibadah terbaik untuk-Mu setelah hanya kemaksiatan yang lbh menghias catatan amalku. Kepada-Mu ya Allah Engkau menjaga hatiku u/ tetap bisa tersenyum kepada-Mu, apapun takdir yang Engkau tetapkan untukku”.
Demikian ya. Semoga ini berguna sebagai Dhuha Coffee yang menenangkan hati kita semua. Selamat menegakkan shalat dhuha dan amalan-amalan sunnah lainnya. Mari kita sama benahi yang wajib, dan ngidupin yang sunnah. Saya berdoa agar kita semua tidak tertipu daya setan, yang kadang ia berbisik kepada kita: Tuh, lihat. Kamu mendekat, malah Allah menambah bebanmu. Atau dengan halus setan mengatakan, makanya ibadah, ya ibadah saja. Ga usah punya niat-niatan gitu. Tar ga murni. Akhirnya, sepilah kita dari spirit. Sepilah kita dari motivasi, dan akhirnya tenggelamlah ibadah kita lantaran tak ada semangat. Dan akhirnya, sepi juga dari berdoa. Salam.
Dhuha Coffee (bag.6)
by yusufmansur on 25-02-2009
Saya pernah punya kenalan, namanya Astrid. Sekian lama beliau ga punya anak. Hingga kemudian beliau dan suaminya tos-tosan di urusan sedekah dan melengkapi dengan ibadah sebisanya. Lama tak terdengar khabar sejak “pertemuan” dengan saya, tau-tau sms bahwa beliau berbahagia sangat sudah diberi kesempatan menjadi ibu, dan merasakan hamil dan punya anak. Saya baca lengkap smsnya yang cukup panjang. Ternyata, bayi yang ditunggunya ini hanya berumur 17 bulan. Tapi beliau sangat tabah. Ia memilih berterima kasih kepada Allah, bahwa bagaimanapun ia sempat menjadi perempuan yang merasakan hamil, melahirkan, menyusui, dan menggendong anak sendiri. Ia berterima kasih sudah diberi waktu 17 bulan + masa kehamilan 9 bulan 10 hari.
Subhaanallah, saya baca smsnya menggetarkan hati saya hingga saya menangis sesenggukan. Beliau dan suaminya, silaturahim ke saya, dan banyak bercerita. Saat datang, ditemani seorang ustadz lulusan Kairo. Mengutarakan akan membuat pesantren. Saya anjurkan beliau dan timnya, agar menyelenggarakan shalat dhuha di tanah yg akan dibangun itu, dan menutup pintu dari membuat dan menyebar proposal kepada manusia. Ya, langsung saja buat majelis dhuha bersama anak-anak yang akan diasuh, dan bersama seluruh calon pengurus. Tambahin dengan tahajjudnya, dan shalat-shalat sunnah lainnya. Shalat wajibnya, tetapi di masjid. Aktifitas di tanah tersebut, ga perlu tenda. Cukup pake tikar saja. Ga perlu tenda. Kalo hujan, ya nunggu reda. Intinya, sudah berdoa saja kepada Allah dan berikhtiar sendiri. Hingga kemudian Allah menuntunnya untuk membuat proposal andai proposal pembangunan adalah sesuatu yang baik menurut Allah.
Maksud saya, kuatkan dulu riyadhahnya. Jangan begitu saja gampang membuat proposal dan mengedarkannya. Konon beliau dan timnya setuju. Saya pun bilang, kalau itu tanah sudah dipakai untuk aktifitas kepesantrenan, majelis ilmu, dan majelis-majelis ibadah, insya Allah itu tanah yang akan mendoakan dan meminta kepada Allah untuk menghadirkan orang-orang yang bisa menolong tanpa perlu proposal.
Berikut ini kemudian dialognya lagi sama saya, setelah sekian lama lagi tak ketemu:
(+) Aww Ustadz Yusuf Mansur,saya astrid, yang tempo hari datang bersama ‘ustdz cairo’ ke studio di kebayoran tempat kunfayakun diproses. Semoga Ustdz masih ingat. Alhamdulillah legalitas yayasan saya sudah selesai. Mengusung nama baitul adzkia lil qur’an. Untuk mempererat silahturahmi,saya insya Allah akan mengadakan roadshow santunan yatim ke beberapa pesantren. Termasuk yang dibawah pimpinan Ustadz Yusuf Mansur yang di cipondoh. Dengan ini, saya minta kontak person ustadz yang bisa membantu saya untuk mengkoordinir acara tersebut. Dulu saya sempet punya no ustdz aziz, tapi hilang. Hehe.
Mohon bantuanya. Was, astrid.
(-) Wuih, okkeh. Nanti sekalian saja saya sambungkan dengan kawan-kawan PPPA.
(+) Semoga Allah menerima pemberian saya ini dan memberkahinya. Saya memang butuh dukungan ustadz karena saya awam sekali soal pesantren ini. Cita-cita saya ingin membuat kampung wisata qur’an di samping danau cilangkap, mungkin kelak insya Allah akan bersinergi dengan yayasan Ustadz. Oya, Alhamdulillah, saya sudah hamil lagi, semoga kali ini anak yang saya kandung normal dan sehat bisa menggantikan anak pertama yang sudah berpulang. Minta doa ustdz ya. Ok, kalo gitu, biar ‘ustdz cairo’ yang akan contact ustdz. Wass. Terimakasih.
(-) Subhaanallaah ya… Hamil lagi… Barangkali energi istiqamah dan energi yang besar untuk ikut mensyiarkan agamanya Allah itulah yang menjadi salah satu pendorong Mbak Astrid hamil lagi. Mohon doakan kawan-kawan yang belom hamil ya. Salam buat suami dan buat “Ustadz Cairo” tersebut ya.
Dhuha Coffee (bag.7)
by yusufmansur on 25-02-2009
Yth., Penikmat DhuhaaCoffee, saya bicara-bicara dengan istri, betapa kesungguhan menjalani riyadhah, akan membawa kepada Keajaiban-Keajaiban Pertolongan Allah. Saya mendorong diri saya, dan orang-orang yang punya masalah dan hajat, agar ia sungguh-sungguh beriyadhah (istiqamah di ibadah-ibadah sunnah dan wajib). Sebagai jalan untuk mendorong doa, permintaan dan harapan akan hadirnya pertolongan Allah. Riyadhah saya minta dijalankan sungguh-sungguh di 3hr pertama. Kalau kurang, dan seyogyanya tentu saja terus menerus dan tidak berhenti di 3hr pertama, lanjutkan ke 7hr, 14hr, 21hr, 40 hari, dan 100hr. Tahapan-tahapan ini hanya sebagai terminal saja, agar kiranya kita bisa mengukur ibarat kita cek laboratorium/cek medis berkala untuk mengukur keberhasilan. Saya meyakini, kalau dosa kita ga gede-gede amat mah, ukuran di bawah 40 hari, bisa selesai satu demi satu urusan kita. Seperti dialog saya dengan Ust Farouq, yang istrinya kena lupus. Saya tawarkan Riyadhah 40 hari, sebagai jalan kesembuhan. Saya minta beliau dan istrinya disiplin seperti layaknya mematuhi dokter. Hasilnya, bukan saja kesembuhan, namun juga iman:
(+) +62811221103:
Assalamu’alaikum Ustadz,semoga Ustadz sekeluarga senantiasa dalam karunia nikmat sehat serta dalam limpahan rahmatNya. Tadz mohon doanya,Alhamdulillah setelah hampir 2 minggu yang lalu istri mengikuti wawancara di BRI Syariah bandung,insya Allah siang ini jam 14.30 akan mengikuti wawancara tahap tingkat BRI Syariah Kantor Pusat. Mudah2an ikhtiar hijrah ke BRI Syariah ini sebagai jalan faruq&keluarga utk bersungguh sungguh lebih mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahu wata’ala… Jazzakallahu khairan katsira.. Wassalam_faruq&keluarga@bandung
(-) Ya. Insya Allah ini juga adalah buah dari riyadhah yang menjadi setir kehidupan. Dia akan belok sesuai dengan Tuntunan Tuannya: Allah ‘azza wajalla.
(+) Amiin,faruq&keluarga mohon doanya juga Tadz agar terpelihara keistiqamahan menjalankan riyadhah. Subhanallah banyak sekali rizki yang kami dapat setelah mengenal riyadhah,tidak saja sembuhnya istri dari lupus tapi rizki yang lainpun mengikuti baik berupa materi maupun non materi,Subhanallah walhamdulillah.. yang paling penting Tadz,bagaimana kami merasakan secara nyata betapa melimpahnya kasih sayang Alloh.. Hikmah mengenal bahwa tidak ada takdir yang tidak baik dari Alloh untuk hambaNya serta tidak ada yang tidak mungkin bagi Alloh.. Betapa pengalaman sakit lupus telah membuka hidayah menuju kehidupan dalam bimbingan dan ridho Alloh serta betapa lupus juga menjadi pembuka pintu rizki lainnya.. Semoga Alloh mengaruniakan Ustadz keluasan ilmu serta menjadikan Ustadz Ulama kesayanganNya.. Jazzakallahu khairan katsira..
(-) Kecintaan sama Allah, kasih sayang-Nya, ampunan-Nya, jelas adalah yang paling utama untuk dikejar. kita-kita hanya meyakini bahwa riyadhah untuk kesembuhan dan hal2 dunia adalah bentuk aminnya kita akan seruan-Nya. Bahwa segala kemudahan akan diberikan oleh Allah asal kita patuh dan istiqamah. Dan kita-kita juga meyakini, bahwa meminta itu adalah bentuk ibadah. Allah akan tambah sayang dan cinta sama kita, manakala kita selain taat, dengar, dan patuh, terus juga mau meminta kepada Dia sebagai bentuk ibadah kita kepada-Nya. Berharap kepada Allah, jelas adalah suatu kenikmatan dan memliki segudang pahala tersendiri. Selanjutnya, jadilah kita-kita ini orang yang bersyukur ya. Ruq, sampaikan lagi kepada kawan2 yang lain. Kasihan. Banyak yang tidak tahu dan tidak mengerti Jalan-Jalan Kemudahan dari Allah Yang Maha Memudahkan. Tidak sedikit yang berikhtiar di jalan-jalan yang berliku, berbiaya mahal, lagi ga ketahuan ujung pangkalnya untuk setiap urusannya. Sedang yang dituju oleh riyadhah adalah perbaikan ibadah, tauhid, dan amal saleh. Betul kata Faruq, persoalan dunia, adalah persoalan akhirat juga akhirnya. Pencarian kekayaan, pencarian jawaban, pencarian keselamatan, di dunia, sangat berpengaruh buat akhirat kita. Contoh, pencarian kekayaan, yang kelihatannya sangat dunia banget, eh, dia bener-bener jd sesuatu yang diridhai oleh Allah, sabab kita mencarinya sambil diiringi oleh dhuha, tahajjud, qabliyah ba’diyah, berjamaah baca Qur’an, dan bersedekah. Bukankah ini menjadi nikmat adanya? Apalagi kita tempuh juga jalan-jalan kesabaran, ketegaran, keistiqamahan, baik sangka ke Allah. Wuah, tambah oke dah tuh jalan. Demikian juga perjalanan antum dan istri, yang berjalan mencari kesembuhan. Yang lain, hanya ke rumah sakit dan dokter, sedang antum, meniti jalannya Allah. Ok, saya nantikan terus pelajaran dari Faruq dan keluarga. Setelah jalan riyadhah, jangan lupa bener-bener meniti jalan-jalan yang saya sebut di jawaban sms ini ya.
(+) Subhanallah.. Terima kasih Tadz,jazzakallahu khairan katsira.
(-) mohon izin, saya naikin di web di DhuhaaCofee, selengkap-lengkapnya. Bahkan saya cantumkan nomor hp antum, agar menjadi wasilah juga bagi antum untuk berdakwah. Subhaanallaah, ada keinginan buat saya menjadikan antum dan istri, sebagai ustadz dan ustadzah beneran. Yang meniti karir di dunia dakwah saja. Saya mau pakaikan sesuatu kepada antum berdua, sehingga ga usah kerja lagi. Cukup sudah dengan menyiarkan saja apa yang antum rasa. Tadz, saya beneran hampir nangis nih nulisnya. Betapa saya mengingat perjuangan saya di awal-awal dulu, dan perjuangan kawan-kawan yang percaya akan kekuatan Allah. Tidak mudah memang. tapi daripada keluar masuk rumah sakit? Keluar masuk penjara? He he. Atau daripada kena makian orang, hinaan orang, lantaran hutang atau miskinnya. Atau daripada kerja pagi siang malem yang ujungnya hanya penyakit? Kan mending bagi waktu dengan Allah, dengan bersungguh-sungguh beriyadhah. Percayalah, kalau kita yang bertutur, yang udah pernah ngalaminnya, akan banyak efeknya buat mereka-mereka yang bisa kita tarik untuk berlari mendekat kepada Allah. Antum tulis buku, antum ceramah, antum keliling, berdua dengan istri, ke seantero dunia. Seperti saya, dan guru antum yang lain: Aa Gym. Ok, saya mohon izinnya ya. Antum juga silahkan buka-buka web ya. Khususnya di kolom DhuhaaCofee dan di Kuliah Tauhid di KuliahOnline. Jazaakallaah. Salam buat istri.
(+) Subhanallah.. Allohu Akbar..
(Jamaah semua, proses dari 0 nya ustadz farouq ini terekam di web ini. Di kolom sms. Cuma, memang jamaah semua perlu meneliti satu demi satu sms, yang mana yang dari beliau. Sejak pertama ketemu kami-kami, kemudian bagaimana beliau mengecek ke laboratorium medis untuk mengukur tingkat keberhasilan penyembuhan lupus istrinya lewat jalan Riyadhah 40 hari. Kita doakan beliau dan istrinya, juga kita-kita ini, agar istiqamah, dan semakin yakin akan Kebesaran Allah. Amin).
Dhuha Coffee (bag.8)
by yusufmansur on 27-02-2009
Belom lama ini, ada sms masuk mempertanyakan sikap seorang ustadz yang begini dan begitu. Terjadilah dialog dengan saya. Siapa tau dialog ini berguna. Saya pun pernah “dinilai”, dan bahkan sering dinilai. Namun penilaian ini kerap juga tidak fair.
Contoh: Satu saat saya diundang ke Bogor. Setelah perjalanan berhari-hari ke luar kota, saya jalan ke Bogor. Kondisi sangat tidak memungkinkan untuk jalan ke Bogor. Mestinya istirahat total. Walhasil, di perjalanan, hampir pingsan. Sampe di acara, baterai saya, udah tinggal 1% istilahnya. Hanya cukup untuk bicara. Kepala rasanya udah hampir meledak sebab saking pusingnya. Entahlah. Di sisa energi itu, saya terlihat memang sangat sombong. Ga bisa tersenyum sempurna ketika disapa orang, menolak untuk difoto, dan meminta MC menyegerakan acara, padahal tuan rumah berkenan terlebih dahulu beramah tamah. Saat itu, saya terpaksa mengikuti “rengekan” panitia dan tuan rumah, agar saya mau beramah tamah. Meski makan sekedar kuenya saja dan menyeruput teh nya. Saya ikutin. Begitu saya duduk, masya Allah, barisan orang masuk (sebab disuruh oleh tuan rumah), untuk foto-foto, sebagai kesempatan ada saya. Sungguh, saya udah benar-benar mau pingsan rasanya.
Akhirnya, dengan halus saya minta tolong, agar pembicara yang sedang bicara, berkenan menjeda sebentar, untuk diisi oleh saya, untuk kemudian diteruskan lagi. Alhamdulillah, berkenan. Sayang, saya benar-benar udah mau game over. Akhirnya hanya kira-kira 10 menitan saya bicara. Setelah itu, karena pandangan udah agak gelap, saya memilih segera cabut. Sampai-sampai saya ga sempat pamitan kepada tuan rumah. Saya seperti melupakan.
Di perjalanan, saya yang tiada asisten, tiada pengawal, tiada ajudan, lalu kemudian benar-benar roboh. Tanpa supir saya juga tahu. Bahkan ketika saya pamitan pun, rasanya dulu benar-benar ga pamitan sama panita. Hingga panitia yang saat itu mau memberi amplop, langsung saya cut, dengan mengatakan, saya mohon izin lansung pulang dulu, begitu saya bilang, sambil berlalu cepat. Bahkan sangat cepat, seakan tiada jeda memberi panitia memberi kesan pesan. Nah, setelah perjuangan yang sedemikian rupa, untuk tetap hadir, akhirnya saya dipergunjingkan orang, bahwa saya datang dengan ketidakramahan, dan pulang juga dengan kesombongan. Ada seorang panitia yang bicara, katanya saya tidak menghargai mereka-mereka yang sudah mempersiapkan acara sejak shubuh! Masya Allah.
Sungguh tiada maksud untuk begitu. Namun keadaan saya. Dan saya bahkan saat itu ga bisa menjelaskan apa-apa tentang penyakit saya dan apa yg saya rasa, sebab memang energi saya hanya untuk bicara. Nah, kemudian, saya dapat sms. Isinya kritikan terhadap satu sosok ustadz. Nampaknya, bisa jadi benar. Tapi bisa jadi juga salah. Kiranya, mari kita sibukkan diri untuk banyak-banyak melihat diri kita, mengintrospeksi diri kita. Bukan tidak boleh memberi nasihat. Boleh. Bukan tidak boleh memberi kritikan. Boleh. Namun, jadikan juga nasihat kita, kritikan kita, doa buat yang diberi nasihat, doa buat yang diberi kritik. Dan jadikan itu juga cermin untuk diri sendiri. Sms dari jamaah ini, saya potong. Saya konsentrasikan di jawaban saya. Mudah-mudahan benar-benar bermanfaat.
Waba’du, jangan malah dengan sms saya ini, jadi takut mengkritisi sesuatu. Tetap saja. Namun, kesantunan dan baik sangka, tetap harus jadi nomor satu:
(+) Ya ustadz,hal ini mungkin bisa jadi bahan ceramah juga,karena ini benar-benar terjadi mungkin tidak disadari oleh yang bersangkutan,tapi hanya disadari oleh yang kelaparan:-).
(-) Kita sebagai penilai, kadang melihat dengan mata terbatas, dan mendengar dengan telinga yang terbatas. Dengan segala keterbatasan itulah kita melihat dan mendengar. Afwan ya. Saya perhatikan betul-betul sms saudara, di tengah ribuan sms yang masuk ke sms saya. Saya koq seperti mendapati hal itu. Entahlah. Mudah-mudahan kita termasuk yang diselamatkan Allah. Sungguh, di dunia ini kearifan itu bukan menurut “pendapat kita” dan “kata kita”. Ada Yang Maha Hakiki yang lebih bisa menilai semuanya. Ada baiknya, sisakan juga penglihatan kita untuk muhasabah diri kita juga. Siapa tahu Allah yang sengaja mempergelarkan apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar, justru untuk kita. Supaya kita mempelajarinya, memahaminya, dan mengambil ibrah darinya. Demikian ya. Kalau tidak, kita akan capai sendiri. Salam hormat, Yusuf Mansur.
10 dosa besar
10 DOSA BESAR
USTADZ YUSUF MANSUR MERANGKUM DOSA-DOSA YANG ADA.
- SYIRIK, MENYEKUTUKAN ALLAH SWT
- MENINGGALKAN SHOLAT.
- DURHAKA TERHADAP ORANG TUA.
- ZINA.
- HARTA HARAM,REJEKI HARAM.
- MINUM-MINUMAN KERAS,MABUK-MABUKKAN
- MEMUTUSKAN TALI SILATURRAHIM.
- BERBUAT KEBOHONGAN,SAKSI PALSU.
- KIKIR,PELIT.
- GHIBBAH,BERGUNJING.
Langganan:
Komentar (Atom)