LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
ACARA IV
SISTEM RESPIRASI
NAMA : M. SYAIFUL R.W
NIM :120210102122
KELAS :B
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I. JUDUL
SISTEM RESPIRASI
II. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui kapasitas vital pada manusia.
III. DASAR TEORI
Istilah bernapas, seringkali diartikan dengan respirasi, walaupun secara harfiah sebenarnya kedua istilah tersebut berbeda. Pernapasan (breathing) artinya menghirup dan menghembuskan napas. Oleh karena itu, bernapas diartikan sebagai proses memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Sementara, respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel sehingga diperoleh energi.
Energi yang dihasilkan dari respirasi sangat menunjang sekali untuk melakukan beberapa aktivitas. Misalnya saja, mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Oleh karena itu, kegiatan pernapasan dan respirasi sebenarnya saling berhubungan.
Respirasi adalah proses mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida ke udara. Atau respirasi adalah pertukaran gas oksigen dari udara bebas oleh organism hidup untuk serangkaian proses metabolism (oksidasi) di dalam tubuh, dengan mengeluarkan karbondioksida sebagai sisa metabolism. (Joko waluyo. 2006: 287). Sistem pernapasan manusia merupakan sistem pernapasan yang kompleks dan ditunjang oleh alat-alat yang kompleks pula. Sebelum kita mengetahui mekanisme pernapasan, terlebih dahulu kita pelajari organ-organ yang berperan penting dalam proses pernapasan. (Rochmah,2009:206) .
Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas metabolisme khususnya produksi atau perubahan dari energi kimia yang terikat dalam materi organik menjadi energi siap pakai ( ATP ) dalam sel. Hewan umumnya memiliki organ respirasi yang bermacam macam tergantung pada habitat dan pola adaptasinya. Selain itu, tingkatan evolusi juga menentukan macam organ respirasinya.
Secara khusus organ respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam dan luar tubuh. Organ ini pada ujungnya merupakan suatu bentuk membran yang sangat tipis, sehingga memungkinkan pross difusi antara lingkungan luar dengan dalam tubuh.
Sistem respirasi pada mamalia terdiri atas bagian saluran udara dan bagian pernafasan. Bagian saluran udara terdiri atas rongga mulut, faring, larink, trakea, bronki dan bronkioli. Sedang bagian pernafasan terdiri atas bronkioli respiratori, duktu alveoli dan alveoli. Udara yang dapat dihembuskan sekuat kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat kuatnya disebut kapasitas vital paru paru. (Tim Dosen Pembina.2012:13 ).
Pada prinsipnya, pertukaran gas yang terjadi di jaringan tubuh dan paru-paru terjadi secara difusi mengikuti perbedaan tekanan. Udara yang sampai alveoli memiliki tekanan O2 yang lebih tinggi dan tekanan CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan darah dalam pembuluh arteri yang melewati alveoli. Jika tekanan udara 1 atmosfer (760 mmHg), dan volume O2 adalah 21%, tekanan parsial O2 (PO2) di udara bebas adalah 0,21 x 760 mmHg, yaitu sekitar 160 mmHg. Sementara itu, tekanan parsial CO2 (PCO2) diketahui adalah sekitar 0,23 mmHg. Akibatnya, O2 dari udara berdifusi melewati epitel alveoli dan kapiler ke dalam darah di dalam kapiler (Campbell, 1998: 845).
Struktur jalan nafas udara melalui hidung atau mulut dan berpindah ke faring. Faring merupakan bagian atas kerongkongan yang berada di belakang jalan nasal dan di belakang lidah. Udara kemudian berpindah ke dalam laring, daerah bagian bawah kerongkongan tempat pita suara berada. Udara harus melalui celah di antara dua pita suara untuk memasuki trakea. Trakea adalah bagian pipa kaku (rigid) yang terbuat dari cincin tulang rawan. Trakea yang kaku itu berguna untuk mencegah agar tidak kolaps akibat tekanan negatif yang terjadi selama inspirasi. (Bresnick,2003:138)
Alat-alat pernapasan pada manusia meliputi bagian-bagiansebagai berikut:
1. Hidung
Rongga hidung memiliki sepasang lobang di depan untuk masuk udara., disebut nares dan sepasang lobang dibelakang untuk menyalurkan udara yang dihirup masuk ke tenggorokan disebut choanae. Rongga hidung sepasang kiri-kanan, dibatasi di tengah oleh sekat yang dibina atas tulang rawan dan tulang. Rongga hidung dibagi atas empat daerah yaitu vestibula, atrium, daeerah pembauan, dan daerah pernafasan. (Yatim, 1990:170)
2. Faring
Merupakan tabung muskular berukuran 12,5 cm yang merentang dari bagian dasar tulang tengkorak sampai esofagus. Faring terbagi menjadi nasofaring, orofaring, dan laringofaring.
Nasofaring adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka ke arah rongga nasal melalui dua naris internal (koana). Orofaring dipisahkan oleh palatum linak muskular, suatu perpanjangan palatum keras tulang. Laringofaring mengelilingi mulut esofagus dan laring, yang merupakan gerbang untuk sistem respiratorik selanjutnya. (Sloane, 1995:267-268)
3. Laring
Laring disebut juga dengan kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea. Laring adalah tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh sembilan karilago;tiga berpasangan dan tiga tidak berpasangan. Kartilago tidak berpasangan yaitu kartilago tiroid, krikoid, dan epiglotis. Kartilago berpasangan yaitu terdiri dari kartilago aritenoid, kornikulata dan kuneiform. Dua lipatan faring membagi menjadi dua bagian yaitu pasangan bagian atas adalah lipatan ventrikular, dan pasangan bagian bawah adalah pita suara sejati. (Joko Waluyo. 2007: 257-264).
4. Trakea
Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan kerongkongan. Batang tenggorokkan berbentuk pipa dengan panjang 10 cm. Dinding trakea terdiri atas 3 lapisan, lapisandalam berupa epithel bersilia dan berlendir. Lapisan tengah tersusun atas cincin tulang rawan dan berotot polos. Lapisan luar tersusun atas jaringan ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokan, sedangkan selaput lendir yang sel-selnya berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut kitaakan batuk atau bersin.
5. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir. Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi gesekan pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secaraeksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap airdan zat-zat lain. Bagian-bagian yang behubungan dengan paru-paru antara lain:
a. Bronkus (Cabang Tenggorokan)
b. Bronkiolus
c. Alveolus
Proses pernafasan diatur oleh otot otot diafragma dan otot-otot antar tulang rusuk; kerja otot itulah yang dapat mengatur volume ruang dada, diperbesar atau diperkecil sesuai kehendak kita. Proses pernafasan dapat dibedakan antara pernafasan dada dan pernafasan perut.
· Pernafasan Dada
Pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya adalah sebagai berikut:
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa kontraksinya otot antar tulang rusuk, sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rogga dada mengecil, dan tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada tekanan udara di luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbondioksida keluar. (Suharyono Hadisumarto,1986)
· Pernafasan Perut
Bila otot-otot sekat rongga dada ( diafragma ) berkerut, maka diafragma mendatar dan rongga dada membesar. Paru paru seakan akan melekat pada diafragma dan dinding rongga dada. Hal ini dapat dilihat saat diafragma sedang turun maka paru paru mengikuti gerakan tersebut.
Pada waktu nafas keluar, otot diafragma melemas dinding perut mendesak diafragma ke atas, sehingga kembali ke kedudukan seperti semula. Rongga dada menjadi kecil , paru-paru akan mengikuti gerakan itu sehingga udara didesak keluar. ( Suhargono Hadisumarto, Tri Mutiarti dan Christiani. 1986: 31-32 ).
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa frekuensi pernafasan setiap orang berbeda. sebenarnya dalam bernafas itu paling baik addalah bernafas menggunakan hidung karena udara kotor tidak akan masuk pada sistem pernafasan berikutnya dan dapat memperbaiki ritme pernafasan. Orang yang bernafas menggunakan hidung membutuhkan volume udara yang relatif sedikit. Kita dapat mengetahui seberapa banyak volume udara yang kita butuhkan menggunakan alat spirometer.
Secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi 6, yaitu:
a. Volume tidal (tidal volume)
Volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya ± 500 cc atau ± 500 ml.
b. Volume cadangan inspirasi/ udara komplemator
Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas biasa, yang besarnya ± 1500 cc atau ±1500 ml.
c. Volume cadangan ekspirasi/ udara suplementer
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas(ekspirasi) biasa, yang besarnya ± 1500 cc atau ± 1500 ml.
d. Volume sisa/residu
Volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya ± 1000 cc atau ± 1000 ml.
e. Kapasitas vital
Volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya dalam paru-paru setelah mengeluarkan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya ± 3500 cc atau ± 3500 ml.
f. Volume total
Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya ± 4500 cc atau ± 4500 ml. Jadi Vtotal paru-paru=Vsisa+Kapasitas Vital (Waluyo,2010).
Volume kapasitas paru – paru 5 – 6 liter terdiri dari :
a. Volume tidal sebanyak 0,5 liter hasil pernafasan normal.
b. Volume cadangan inspirasi = volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal, bisa mencapai 3 liter.
c. Volume cadangan ekspirasi = volume cadangan ekstra yang dapat diekspirasi normal bisa mencapai 1,1 liter.
d. Volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada di paru – paru sekalipun sudah dilakukan ekspirasi kuat, bisa mencapai 1,2 liter.
Frekuensi pernafasan
Cepat lambatnya pernafasan dipengaruhi oleh :
a. Umur
Makin tua makin lambat, karena butuh sedikit energi
b. Jenis kelamin
Laki – laki lebih butuh banyak energi dibanding perempuan
c. Suhu tubuh
Suhu tubuh turun, oksigen makin butuh banyak untuk meningkatkan metabolisme.
d. Posisi tubuh/aktivitas
Makin aktif tubuh, makin banyak butuh oksigen (Joko Waluyo. 2007: 257-264).
e. Kegiatan tubuh
orang yang melakukan aktivitas kerja membutuhkan energi. Berarti semakin berat kerjanya maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga frekuensi pernapasannya semakin cepat pula. (santoso,2012: 26).
Gangguan saluran pernapasan yang disebabkan infeksi bakteri atau virus. Pada umumnya gangguan ini menyebabkan peradangan karena adanya respons sistem kekebalan tubuh. Peradangan ini diberi nama bergantung pada tempat terjadinya peradangan.
a. Faringitis
b. Bronkitis
c. Dipteri
d. SARS
e. Asma
f. Emfisema
g. Kanker paru-paru (Ferdinand,2009:125-126)
IV. METODE PENELITIAN
4.1.Alat dan Bahan
1.1.1. Alat
· Bak besar
· Botol besar bervolume 5 liter
· Pipa plastik (selang)
· Timbangan berat badan
· Alat ukur (mit line)
1.1.2. Bahan
· Air secukupnya
1.2.Cara Kerja
1.2.1. Mengetahui kapasitas vital paru-paru
| Membuat skala pada botol besar dari 0-0,25-0,5-0,75-1-1,25-1,5-dan seterusnya, menggunakan gelas ukuran untuk membuat skala |
| Mengisi botol besar lalu membaliknya |
| Memasang pipa plastik |
| Menarik nafas sedalam-dalamnya dan menghembuskan nafas sekuat-kuatnya (maksimal) lewat mulut yang dihubungkan dengan pipa plastik. Lalu membaca volumenya |
| Menyuruh orang percobaan melakukan gerak badan misalnya lari-lari mengelilingi lapangan atau ruangan |
| Menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan napas sekuat-kuatnya (maksimal) lewat mulut yang dihubungkan dengan pipa plastik |
| Membandingkan kapasitas vital sebelum dan setelah olah raga |
V. HASIL PENGAMATAN
Data pengamatan: tanggal 19 April 2013
| NO | NAMA PROBANDUS | UMUR | JK | TB | BB | LB | KAPASITAS VITAL PARU-PARU | |
| SANTAI | OLAH- RAGA | |||||||
| 1. | NADIF | 18 TH | P | 167 | 69 | 103 | 3250 cc | 4000 cc |
| 2. | ODI | 18 TH | L | 160 | 70 | 94 | 3500 cc | 4000 cc |
| 3. | AINUR | 19 TH | P | 159 | 50 | 91 | 2750 cc | 3250 cc |
| 4. | NIKO | 19 TH | L | 170 | 60 | 83 | 3000 cc | 3500 cc |
| 5. | VANY | 18 TH | L | 170 | 60 | 80 | 3500 cc | 3750 cc |
| 6. | NURUL | 19 TH | P | 1 58 | 49 | 83 | 2250 cc | 3000 cc |
Perhitungan kapasitas vital paru-paru
· Nadif
Saat santai
KVP = UP + UK + US
= 500 + 1500 + 3250
= 5250 cc
Setelah olahraga
KVP = UP + UK + US
= 500 + 1500 + 4000
= 6000 cc
· Odi
Saat santai
KVP = UP + UK + US
= 500 + 1500 + 3500
= 5500 cc
Setelah olahraga
KVP = UP + UK + US
= 500 + 1500 + 4000
= 6000 cc
· Ainur
Saat santai
KVP = UP + UK + US
= 500+1500+2750
=4750 cc
Setelah olah raga
KVP = UP + UK + US
=500+1500+3250
=5250 cc
· Niko
Saat santai
KVP = UP + UK + US
=500+1500+ 3000
=5000 cc
Setelah olah raga
KVP = UP + UK + US
=500+1500+3500
=5500 cc
· Vany
Saat santai
KVP = UP + UK + US
=500+1500+3500
=5500 cc
Setelah olahraga
KVP = UP + UK + US
=500+1500+3750
=5750 cc
· Nurul
Saat santai
KVP = UP + UK + US
=500+1500+2250
=4250 cc
Setelah olah raga
KVP = UP + UK + US
=500+1500+3000
=5000 cc
VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini, praktikan melakukan percobaan mengenai sistem respirasi pada manusia. Ada 6 probandus yang diambil dari masing-masing kelompok. Masing-masing probandus memiliki umur yang berbeda, jenis kelamin yang berbeda, tinggi badan yang berbeda, berat badan yang berbeda, dan lingkar badan yang berbeda pula.
Saat kita mendengar kata respirasi, maka yang pertama muncul dibenak kita adalah pernapasan. Pernapasan merupakan suatu proses menghirup udara yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernapasan oleh susunan saraf otonom.
Paru – paru merupakan organ menusia yang berfungsi untuk melakukan respirasi atau bernafas. Tanpa bernapas, manusia akan mati dalam hitungan menit. Sel-sel dan jaringan tubuh akan lumpuh karena tidak memperoleh energi untuk hidup serta beraktivitas. Jadi, ketika kita sedang menghirup udara, sebenarnya kita berjuang untuk bertahan hidup.
Percobaan kali ini adalah menentukan kapsitas vital paru-paru. Yang dimaksud dengan kapasitas vital paru-paru adalah volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah terlebih dahulu mengisi paru-pau secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya.
Untuk mendapatkan kapasitas vital paru-paru kali ini diperlukan penjumlahan dari udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer. Secara matematis dapat dirumuskan bahwa KVP=UP+UK+US. Udara pernapasan adalah udara yang dihirup saat inspirasi dan ekspirasi dan udara pernapasan ini sebesar 500 cc. Udara komplementer sebesar 1500 cc. Dan udara suplementer adalah udara yang dikeluarkan sekuat-kuatnya setelah bernapas sedalam-dalamnya. Besar udara suplementer adalah udara yang ditentukan pada percobaan kali ini.
Dari hasil praktukum didapatkan kapasitas vital paru – paru yang berbeda. Probandus dari Kelompok I adalah Nadif dengan umur 18 tahun, jenis kelamin perempuan, tinggi badan 167 cm, berat badan 69 kg, lingkar dada 103 cm, menghasilkan kapasitas vital paru – paru pada saat santai 3250 cc, dan pada saat beraktivitas ialah 4000 cc.
Probandus dari kelompok II adalah Odi dengan jenis kelamin laki – laki, berumur 18 tahun, tinggi badan 160 cm, berat badan 70 kg, dan lingkar dada 94 cm. Ketika dalam keadaan santai kapasitas yang diperoleh mencapai 3500 cc dan setelah probandus melakukan gerak (olah raga) volume yang dicapai adalah 4000 cc.
Probandus dari Kelompok III adalah Ainur dengan umur 19 tahun, jenis kelamin perempuan, tinggi badan 159 cm, berat badan 50 kg, lingkar dada 91 cm, menghasilkan kapasitas vital paru – paru pada saat santai 2750 cc, dan pada saat beraktivitas ialah 3250 cc.
Probandus dari kelompok IV adalah Niko dengan jenis kelamin laki – laki, berumur 19 tahun, tinggi badan 170 cm, berat badan 60 kg, dan lingkar dada 83 cm. Ketika dalam keadaan santai kapasitas yang diperoleh mencapai 3000 cc dan setelah probandus melakukan gerak (olah raga) volume yang dicapai adalah 3500 cc.
Probandus dari kelompok V adalah Vany dengan jenis kelamin laki – laki, berumur 18 tahun, tinggi badan 170 cm, berat badan 60 kg, dan lingkar dada 80 cm. Ketika dalam keadaan santai kapasitas yang diperoleh mencapai 3250 cc dan setelah probandus melakukan gerak (olah raga) volume yang dicapai adalah 3750 cc.
Probandus dari kelompok VI adalah Nurul dengan jenis kelamin perempuan, berumur 19 tahun, tinggi badan 158 cm, berat badan 49 kg, dan lingkar dada 83 cm. Ketika dalam keadaan santai kapasitas yang diperoleh mencapai 2250 cc dan setelah probandus melakukan gerak (olah raga) volume yang dicapai adalah 3750 cc.
Dari hasil yang kami peroleh di atas, terlihat bahwa kapasitas vital paru-paru antara individu yang satu dengan individu yang lain berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain usia, berat badan, tinggi badan, lingkar dada, serta banyak sedikitnya aktivitas yang dilakukan seseorang. Tidak hanya itu, sebenarnya ada faktor lain yang mempengaruhi adanya perbedaan kapasitas vital paru-paru manuisia, yaitu jenis kelamin.
Faktor utama yang menyebabkan adanya perbedaan kapasitas vital paru-paru pada manusia adalah usia seseorang. Apabila pada anak kecil yang masih berusia 4 tahun, kapasitas vital paru-paru akan lebih kecil dibandingkan dengan orang dewasa. Kenapa bisa demikian, karena pada saat anak berusia 4 tahun, berat badan, tinggi badan, serta lingkar dadanya masih kecil, sehingga oksigen yang diperlukan oleh tubuh juga belum begitu banyak. Yang mengakibatkan kapasitas udara atau kapasitas vital paru-paru juga masih terlalu kecil.
Semakin banyak aktivitas seseorang, maka kapasitas pernafasan juga akan semakin meningkat. Semakin bertambahnya usia seseorang, pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan yaitu penambahan jumlah sel, ukuran, dan volume tubuh. Dengan bertambahnya usia seseorang, secara otomatis berat badan dan tinggi badan akan bertambah pula. Bertambahnya berat badan dan tinggi badan pasti jumlah selnya juga kan berbeda. Dengan naiknya jumlah sel tersebut, secara otomatis jumlah oksigen yang diperlukan juga akan meningkat sehingga produksi oksigen dalam paru-paru juga akan bertambah. Pertambahan udara suplementer itulah yang mengakibatkan pernapasan antar individu berbeda. Hal ini sesuai dengan teori.
Hasil pengamatan mengatakan bahwa, faktor jenis kelamin ikut mempengaruhi kapasitas paru-paru. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa kapaasitas vital antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan, yaitu kapasitas vital laki-laki cenderung lebih besar dari pada kapasitas vital paru-paru perempuan, baik dalam keadaan santai maupun dalam keadaan olah raga. Hal ini sesuai dengan data pengamatan dan teori yang ada.
Selain faktor dari usia yang berkaitan dengan berat badan, tinggi badan dan lingkar dada, besarnya aktivitas yang dilakukan seseorang juga akan mempengaruhi besar kecilnya kapasitas vital paru-paru. Untuk lingkar dada dari hasil percobaan yang kami lakukan, semakin besar lingkar dada seseorang tidak mengakibatkan semakin besar pula kapasitas vital paru-parunya saat santai. Disini probandus yang memiliki lingkar dada paling besar adalah Nadif sebagai probandus yang pertama, dengan kapasitas vital 3250 cc, sementara yang lebih tinggi adalah Vany dengan 3500 cc. Akan tetapi pada saat olahraga, lingkar dada yang terbesar mengakibatkan kapasitas vitalnya juga yang paling besar. Hal ini dapat dilihat pada data pengamatan.Hal ini terjadi mungkin saat melakukan aktivitas berlari, probandus kurang begitu semangat, sehingga hasilnya demikian, selain itu probandus ini juga dipengaruhi oleh berat dan tinggi badan, karena diantara probandus yang lain. Sedangkan berdasarkan teori, semakin besar lingkar dada seseorang, maka kapasitas udaranya juga akan besar. Ini diibaratkan seperti sebuah balon, apabila balon tersebut bertambah besar, maka volume yang dibutuhkan juga semakin besar.
VII. KESIMPULAN
respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Kapasitas vital paru-paru adalah volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru secara maksimum.
Adapun faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru-paru adalah jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, lingkar dada, dan aktivitas seseorang. Kapasitas vital paru-paru seseorang yang diam dan yang malakukan aktivitas akan berbeda.kapasitas yang diam lebih sedikit daripada kapasitas vital paru-paru seseorang yang beraktivitas.
Laki-laki memiliki kapasatas vital paru-paru yang lebih besar dibandingkan perempuan, dan sesama wanitapun terjadi perbedaan kapasitas vital paru-paru di sebabkan selain umur juga lingkar dada dan tinggi badan serta berat badan yang berbeda antar probandus.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.
Rochmah, Siti N dkk.2009.Biologi.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Dosen Pembina. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.
Campbell, N. A. 1998. Biology. California: The Benjamin Cummings Publishing.
http://www.scribd.com/doc/48580641/Sistem-Pernapasan-Manusia diakses pada tanggal 23 April 2013.
Hadisumarto, Suharyono.1986.Buku Materi Pokok Biologi II.Jakarat: Universitas Terbuka.
Hadisumarto. S, Mutiarti. T dan Christiani. 1986. Buku Materi Pokok Biologi II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Santosa.Dwi.2013. Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Pernafasan.http://www.materisekolah.com/faktor-yang-mempengaruhi-frekuensi-pernapasan/#ixzz2QXLRhJ1P diakses pada tanggal 23 April 2013.
Ferdinan. Fictor P.2009.Biologi.Jakarta: Departemen Pindidikan Nasional.
Waluyo, Joko.2010. Biologi Umum. Jember: Jember Universiy Press